Oleh: Heri Akhmadi, M.A.
Salah satu aktivitas akademik yang dilakukan oleh mahasiswa baik S1, S2 maupun S3, baik yang kuliah di dalam maupun di luar negeri adalah melakukan penelitian atau riset. Dan sebelum melakukan penelitian lazimnya memBAgianbuat proposal riset (detail mengenai bagaimana menulis proposal riset yang menarik bisa baca artikel saya di sini). Salah satu komponen dalam proposal riset adalah kuesioner. Karena kuesioner ini merupakan alat untuk mendapatkan data dari objek penelitian (responden).
Tulisan mengenai “Langkah Mudah Menyusun Kuesioner untuk Riset Ekonomi dan Bisnis” ini merupakan catatan saya pada acara “Pelatihan Penyusunan Kuesioner untuk Riset Ekonomi dan Bisnis” yang dilaksanakan oleh International Trade Analysis and Policy Studies (ITAPS) Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB pada hari Ahad 28 Juni 2020 secara online dengan pemateri guru besar FEM IPB, Prof. M. Firdaus, Ph.D, Dr. Yeti Lis Purnamadewi dan Dr. Nia Hidayati. Beberapa pembahasan saya tambahkan sesuai dengan pemahaman dan pengalaman saya dalam melakukan penelitian. Mohon maaf juga tulisan ini masih acak-acakan karena saya tulis bersamaan dengan mendengarkan penjelasan dari pembicara
Apa itu kuesioner?
Kuesioner adalah sekumpulan pertanyaan yang direncang secara sengaja untuk memperoleh informasi statistik dari responden, yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Informasi yang didapat dari kuesioner HARUS:
- Valid: menukur yang seharusnya diukur
- Reliable: mengukur dengan konsisten
- Unbiased: tidak bias dalam mengukur. Misal: salah jawab, atau mengira-ira jawaban rensponden (ex: jumlah pupuk yang dipakai seminggu lalu)
- Discriminating: dapat membedakan ukuran variabel antar responden yang berbeda karakteristiknya
Keuntungan menggunakan kuesioner:
- Sebagai Panduan (misal responden banyak menjawab macam2)
- Meminimalisir kesalahan data karena desain yg salah bisa menghasilkan data yang salah
Kuisioner sendiri banyak digunakan pada penelitian survey karena mempunyai beberapa keunggulan diantaranya:
- Merupakan instrumen formal
- Pertanyaan sudah diatur sehingga memudahkan mengorganisasikan
- Data reliable dan mudah dalam melakukan coding dan analisis
Meskipun demikian kuisioner juga mempunyai kelemahan antara lain: kemungkinan adanya keengganan responden menjawab pertanyaan atau tidak mampu/mau menjawab.
Proses perancangan kuisioner:
Bentuk kuisioner: telfon, surat, langsung, web
Pakai telpon: sangat boleh, bahkan saat ini dengan kondisi pandemi sangat penting.
ISI KUISIONER
Cek:
- apa pertanyaan yg diperlukan, apa responden bisa menjawab (misal: minggu kemarin minum berapa liter? susah jawabnya, tp jika diberi alternatif kira-kira satu hari minum berapa gelas? mungkin bisa jawab.)
Isi pertanyaan:
- Pertanyaan di beri rincian/check list jika banyak
- Pertanyaan sensitif: taruh dibelakang, atau tanya menggunakan orang ketiga: bagaimana pendapat anda jika orang lain….
- Misal dalam pemasaran salah satu yang sulit: pertanyaan distribusi produk
- Kurangi pertanyaan ambigu: misal definisi sering berkunjung ke mall, mending tanyakan frekwensinya: kurang dari 2 perminggu, 4x dst.
- Hindari double-bareled: pertanyaan yang beras cianjur dan lebih pulan dan mudah diperoleh?. sebaiknya dipisah
- Leading question:
Bentuk Pertanyaan:
Tertutup, terbuka, yes/no, skala likert
Pertanyaan urutan tidak mungkin ke petani: misal sebutkan permasalahan pertanian yang paling sulit pupuk, air dst. Ini susah ke petani.
Pertanyaan tertutup (untuk topik yg belum diketahui): kepada siapa produk paling sering dijual….diberi rincian.
Tertutup: untuk eksplorasi,
Yes/No: untuk variasi biar ga bosen ga cuma rincian.
Urutan: biasanya untuk yang well educated
URUTAN PERTANYAAN
- awal harus menarik dan sederhana
- pertanyaan sensitif di bagian akhir (misal gaji, pendapatan dll)
LAYOUT
- Bagi menjadi beberapa bagian
- di beri nomor
- upayakan sependek mungkin (2,5 – 3 halaman, antara 30 pertanyaan)
- Tidak over crowded
- beri ruang pertanyaan terbukan
Tentang SAMPLING DAN SURVEY
Salah satu hal yang perlu dipahami sebelum menyusun kuisioner adalah memahami mengenai sampling dan survey dalam penelitian. Khusus mengenai sampling akan saya bahas sendir dalam artikel khusus.
TEKNIK SURVEY
CATATAN:
- Tidak ada metode survey yang paling baik/benar
- pemilihan berdasarkan: kebutuhan informasi, anggaran, karakteristik responden
- Metode bisa dikombinasikan (misal pakai telfon dan google form, lalu jika kondisi baik dengan metode langsung)
Petugas LAPANG
PROBING
- Jika ingin memperoleh informasi lebih jelas. Misal: apakah responden tanahnya sudah bersertifikat apa belum? jika belum probingnya: apakah pakai girik atau apa?
- kata why tidak boleh.
MENGAKHIRI WAWANCARA
- Jangan lupa mencatat nomor telfon
- kalau bisa difoto atau direkam wawancaranya.
Diskusi:
- Netral pada skala likert? antara 7 dan 5.: Kinerja model pakai emoticon. Sangat Setuju (5) – Sangat Tidak Setuju (1), ditengah-tengah tidak dianjurkan NETRAL.
- Survey online: validasi responden. Khusnudzon saja. Untuk online harus jelas listnya. Langkah berikutnya bisa mengecek data yang diberikan.
- Menentukan sample dari follower sosial media
- Bu Yeti: tips wawancara dg responden yg sedang beraktivitas misal jualan pengalaman di Pasar Induk Kramat Jati? tips agar responden runtut sesuai arahan kuisioner? — usahakan: bertanya dengan hal yang sidang dikerjakan saat itu dan hal yang senang ditanya. Misal sedang panen: tanyakan tentang panen. Bertanya hal umum tp berkaitan dengan yang sedang dikerjakan. Oleh karena itulah pentingnya menguasai kuisioner. Harus mempunyai jejaring untuk bisa mengakses. Responden jawab loncat2 — pentingnya merekam wawancara, jangan menanyakan pertanyaan sama dua kali.
——————-Sesi 2
SISTEMATIKA KUISIONER:
- Identitas responden bisa diakhir (umumnya kuisioner barat)
- Nama tidak penting
Misal: ingin mengetahui efektifitas subsidi pupuk? maka kuisioner harus memenuhi 6T (tepat waktu, tepat dosis, tepat….)
Contoh kuisioner: Analytical Hierarchy Process
- Perlu dicantumkan bagan tujuan
- Perlu digambarkan derajat/tingkat prosesnya misal dari 1 sampai 9 (misal digambarkan antara ambil nafas, makan, minung, kencing, buang air besar)
Mengambil DATA di Daerah Remote:
- Menggunakan media (recorder dll) lebih baik dari pada kertas, karena
Tantangan:
- Bisa dikumpulkan di suatu tempat tertentu dalam satu waktu, tp kelemahannya perlu enumerator banyak dan responden kadang menjawab ikutan yg lain.
- Kadang waktu ketemu responden lebih lama daripada waktu wawancara
Tisp:
- Pengantar lebih baik: misal jika ada dana, bisa ketemu dengan ketua kelompok dulu untuk pengantar disampaikan ke yg lain. Perkenalan dan menyampaikan tujuan penelitian serta kenapa responden dipilih
- Kuisioner lebih precise dan urutan yang tepat
- Menempatkan pertanyaan personal yang tepat (misal di akhir).
Contoh ILO:
- Ada pengantar: perkenalan
- Harus ada pertanyaan apakah anda bersedia mengikuti wawancara (deklare tidak ada paksaan)
- Nama tidak penting
Kuisioner untuk analisis Marketing MIX:
- 4P untuk barang
- 7P untuk jasa (misal usaha barbershop, pakai model ini: karena ada proses – cukup rambut)
Data ordinal seperti pendapatan ada yang berpendapat tidak bisa diregresikan.
Ada pendapat kalau skala likert tidak bisa diregresikan. Tp tergantung regersinya, bisa pakai regresi logistik. Uji Man Wetney
———
Rekomendasi Buku:
- Nasir, Metodologi Penelitian
- Malhotra, Marketing Research
References:
- Firdaus, Muhammad. 2020. Pelatihan Kuesioner. FEM IPB
- Feature image credit to www.kyleads.com