Oleh: Heri Akhmadi, M.A.
Setelah dua postingan sebelumnya saya bercerita mengenai Thailand, yang terinspirasi oleh kisah “mission impossible” penyelamatan 12 anak tim sepakbola Thailand dan satu orang pelatihnya. Kali ini meski berbeda topik, namun sebenarnya ide tulisan ini merupakan ide lama yang belum saya elaborasi lebih jauh. Yaitu tentang bahasa, dalam hal ini mengenai IELTS atau International English Language Testing System. Yah, selain TOEFL, IELTS merupakan salah satu perangkat utama bagi yang ingin melanjutkan studi di luar negeri (bahkan juga dalam negeri).
Tulisan saya kali ini lebih spesifik pada pengalaman saya mengambil kelas “Super Intensive (SUPIN) IELTS Preparation” di IEDUC (International Education Centre) Bandung. Pengalaman selama kurang lebih 2 bulan, pagi-siang-malam bergelut dengan IELTS dalam kondisi “bloody-bloody hard” (meminjam islilah Bu Dwi, Direktur IEDUC) yang sangat berkesan rasanya terlalu disayangkan kalau tidak dibagikan. Pengalaman dari tidak kenal sama sekali dengan IELTS, Alhamdulillaah menjadi “PD” dan bisa lolos minimum IELTS score untuk studi PhD di luar negeri meski baru pertama kali ikut tes IELTS

Satu Angkatan SUPIN IELTS 2016 bersama Instruktur IEDUC
Oleh karena itu, insyaAllah tulisan ini merupakan pengantar dari tulisan saya mengenai IELTS dan semua apa yang pernah saya dapatkan dari IEDUC mengenai persiapan test IELTS insyaAllah akan saya sampaikan dalam rangkaian tulisan mengenai IELTS. Tulisan ini sekaligus menjawab apa yang disampaikan Bu Dwi (Instruktur sekaligus Direktur IEDUC) yang disampaikan pada hari pertama kelas SUPIN IELTS: “tulislah semua yang didapatkan dari IEDUC di komputer/laptop, karena suatu saat nanti mungkin akan diperlukan ilmunya sehingga bisa dibuka kembali”. Dan kali ini saya tulis tidak cuma di laptop, tapi di blog sehingga tidak cuma saya yang bisa memanfaatkan, tetapi juga pembaca sekalian semoga bisa mendapatkan ilmunya. Aamiin…
Lantas apa saja ilmu sakti IELTS dari IEDUC sendiri tentang IELTS?, Berikut ini beberapa hal yang pertama perlu dipahami dalam menghadapi test IELTS. (detail per item dalam IELTS, seperti READING, LISTENING, WRITING dan SPEAKING, insyaAllah saya tuliskan terpisah).
Pertama, IELTS is English by Rule
IELTS adalah test untuk menguji kemampuan bahasa Inggris sebagaimana diperintahkan dalam instruksi yang ada. Oleh karena itu, read the instructions carefully, baca betul-betul perintah dalam setiap bagian test IELTS dan kerjakan sesuai perintah. Jadi, meski anda sudah fluent atau jago dalam berbahasa Inggris, tetapi anda menjawab diluar yang diperintahkan dalam instruksi maka dipastikan anda salah meski secara teori anda benar.
Contoh misalnya dalam reading section, perintahnya “Write ONE WORD or A NUMBER”, maka jawabannya hanya satu kata atau nomor. Anda menjawab diluar itu bisa dipastikan salah, meski secara arti bisa jadi benar. Contoh lainnya, ada jawaban optional (A, B, C, D, E) anda hanya diminta mencantumkan A, B, C, D dan E saja tanpa menyebutkan jawabannya. Maka kalau anda menjawab diluar itu pasti salah, meski jawaban itu benar. Sehingga dikatakan, In IELTS, understanding the instructions is the part of question!
Jadi, sebelum mengerjakan, baca dan pahami betul instruksinya. Kegagalan memahami perintah dalam IELTS akan menyebabkan kegagalan dalam mendapatkan nilai yang diharapkan. Bahkan meski kemampuan bahasa Inggris anda sudah sangat baik. Itulah makna bahwa IELTS is English by Rule.
TIPS: Read and understand the instructions carefully…!!!
Kedua, Reading is the key of listening
Reading is the key of listening, the better you read, the better you listen. Membaca material berbahasa Inggris (apapun jenis bacaannya) adalah kunci dalam meningkatkan kemampuan mendengar materi atau audio dalam bahasa Inggris. Kalau anda bisa membaca dengan baik, maka kemampuan mendengar anda akan menjadi baik.
Beberapa orang, melihat bahwa listening section merupakan sesuatu yang momok dihadapi. Karena tidak saja kita harus fokus pada apa yang diucapkan narator dalam audio, kita juga harus memahami apa yang disampaikan baik secara tekstual maupun kontekstual. Apalagi dalam IELTS kadang yang ditanyakan belum tentu ada dalam pembicaraan, tapi hasil kesimpulan dari dialog yang ada.
Setidaknya ada 3 aturan dalam reading:
- Read WORD Properly
- Read NUMBER Properly
- SPELLING Properly
TIPS:
- Bacalah MINIMAL 2 (DUA) halaman setiap hari materi atau bacaan berbahasa Inggris (baca apapun, majalah, buku, artikel berita dll) di luar materi kursus.
- Baca dengan penuh pemahaman (reading comprehension: meaning, pronoun) dan baca dengan baik (reading properly)
- Tidak perlu tergesa-gesa dalam membaca, pastikan betul cara bacanya.
Lebih detail mengenai strategi untuk reading section IELTS, silakan baca artikel saya mengenai “Tips Sukses Melewati READING Section IELTS a’la IEDUC Bandung”.
[Baca: Tips Sukses Melewati READING Section IELTS a’la IEDUC Bandung]
Ketiga, Every single word has a meaning
Maksud dalam peryataan ini pada dasarnya adalah untuk meningkatkan perhatian atau konsentrasi. Misalnya dalam listening, kita harus bisa membedakan mana singular mana plural (jamak). Terlebih dalam bahasa Inggris, kalimat plural hanya ditandai dengan “s” saja. Kalau tidak jeli mendengar atau memahami hal ini bisa salah total.
Contoh lainnya adalah berkaitan dengan pembacaan kalimat. Misalnya kata “looked” diikuti dengan “at”, maka secara cepat akan dibaca “look dat”, kata “based” diikuti “on” dibaca “base don”. Inilah kenapa satu huruf begitu berarti dan tidak boleh dikesampingkan.
TIPS Practice:
- Buatlah satu lembar kumpulan yang terdiri dari (numbers, alphabets, number&alphabets, fractions) secara acak pada satu lembar kertas ukuran A4 (quarto) yang terdiri masing-masing 80 groups, dimana 1 group terdiri dari 10 characters
- Masing-masing komponen terdiri dari: 8 groups ke kanan, 10 baris ke bawah.
- Bacalah tiap hari satu halaman ini dengan suara keras di rumah masing-masing
Keempat, Making Individual Schedule
Persiapan diri menghadapi test IELTS harus dilakukan dengan serius dan sungguh-sungguh. Ibarat perang, perlu direncanakan dengan matang dan dipersiapkan perbekalan yang cukup. Salah satu bukti keseriusan dalam persiapan diri ini adalah membuat jadwal individual harian untuk belajar IELTS.
Pengalaman saya di IEDUC karena mengikuti program intensive, dimana kegiatan dimulai hampir 24 jam, dari pagi sampai sore di IEDUC, lanjut mengerjakan tugas dan lain-lain di rumah (kontrakan) kalau tidak dibuat jadwal maka bisa tidak terkendali target yang harus dicapai.
Oleh karena itu, jika anda sudah merencanakan akan mengikuti test IELTS dan sudah pasti jadwalnya kapan. Lalu anda merencanakan melakukan persiapan, tulislah perncanaan anda dengan detail tidak hanya D to D, tapi juga dari jam ke jam kapan anda melatih reading, listening atau speaking.
Kelima, Learning Bloody-Bloody Hard
Kalimat “bloody-bloody hard” adalah keyword yang selalu diulang-ulang yang saya dapatkan dari Bu Dwi. Inti kalimat ini adalah kita harus serius dan mengerahkan segala upaya dalam mempersiapkan test IELTS. Persiapan ini tidak boleh main-main dan harus dijalani dengan serius.
Termasuk dalam hal ini adalah melakukan semua yang disarankan atau diperintahkan oleh instruktur. Misal, membaca 2 halaman perhari, membaca daftar (huruf, angka, kombinasi huruf&angka, pecahan) yang sudah dibuat sebelumnya. Melakukan praktek speaking dengan teman kelas, berbicara dalam bahasa Inggris setiap hari (di lingkungan IEDUC, “haram” hukumnya berbicara selain bahasa Inggris), dan lainnya sebagainya.
Saya sendiri punya cerita unik tentang hal ini sewaktu di IEDUC. Jadi karena kita harus melatih mengucapkan dan membaca huruf maupun kalimat, setiap saat kita berjalan, ada tulisan apapun entah papan nama toko, plat nomor kendaraan, tulisan di gerobak dagangan kita akan membacanya dengan keras sambil jalan.
Bahkan uniknya lagi, karena di penginapan kita juga terbiasa membaca sambil bersuara, roomate saya sampai ngelindur (Jawa: berbicara sendiri saat tidur) dalam bahasa Inggris…hehe. Ini pertama kali saya lihat dan mendengar orang Indonesia tidur tapi ngelindur berbahasa Inggris…sayang saya tidak sempat merekam…hehe
Additional: Role Play and Refreshment
Sebagai tambahan, di IEDUC saya juga diajarkan untuk selalu melakukan latihan praktis seperti speaking dengan partner kursus (role play). Jadi, kita bergantian seolah sebagai examiner dan menanyakan ke rekan kita. Ini selain melatih speaking kita juga melatih kita mengatur waktu.
Di IELTS selain dinilai kemampuan bahasa juga kemampuan menjawab dengan waktu yang tepat. Jadi, menjawab bertele-tele atau parahnya di luar yang ditanyakan jelas akan mengurangi penilaian. Untuk itu berlatih speaking tidak hanya berlatih memahami pertanyaan dan mengungkapkan pendapat dengan baik tetapi juga melatih manajemen waktu dalam menjawab.
Terakhir, saat akan berangkat berlatih dan terlebih saat akan melaksanakan test IELTS di hari H. Jangan lupa untuk melakukan refreshment dengan seperti misalnya mendengarkan lagu (berbahasa Inggris tentunya) kesayangan kita. Selain untuk menenangkan juga untuk menyiapkan telinga kita saat akan mendengan listening dalam bahasa Inggris. Setidaknya telinga kita sudah siap karena sebelumnya sudah diperdengarkan beberapa kata meski hanya lewat lagu.
Demikianlah beberapa hal umum yang perlu dipersiapkan menghadapi IELTS test menurut ilmu yang saya dapatkan dari IEDUC Bandung. Semoga bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya. Untuk detail per section, mulai dari listening, reading, writing dan speaking insyaAllah akan saya tuliskan di lain kesempatan. Bagi para alumni IEDUC dimana pun berada, saya tunggu sharing pengalaman uniknya. Wassalam.
Jogja, 16 Juli 2018.
Referensi:
- IELTS.org. 2018. Accessed from: https://www.ielts.org/
- IEDUC Bandung. 2018. Accessed from: https://www.ieducindonesia.com/
Berapa biayanya ikut superintensive di IEDUC mas?
LikeLike
Tahun 2016 saya ikut kelas superintensive 1,5 bulan sekitar 8 jutaan mas Budi, belum termasuk biaya test. Kelihatan mahal, tp menurut pengalaman dan kalau dibandingkan dengan program IELTS preparation yang cuma 2x per pekan itu sangat murah sekali dan intensif sekali karena tiap hari masuk kelas dari jam7 sampai jam4 5 kali seminggu. Recommended dah..!
LikeLike
[…] akhirnya saya bisa memulai tulisan lanjutan dari tulisan saya sebelumnya tentang “5 Tips Sukses Test IELTS a’la IEDUC Bandung”. Project tulisan yang sudah tertunda 2 tahun lamanya…hehe. Bahan tulisan sudah ada, namun […]
LikeLike
[…] selama sebulan penuh (full seharian dari Senin-Sabtu) di IEDUC Bandung (ceritanya bisa dibaca di sini) dengan full funding dari UMY…Alhamdulillaah…terima kasih UMY…hehehe (gedhe juga […]
LikeLike