Oleh: Heri Akhmadi, M.A
Selamat berbahagia sahabat semua…Tulisan saya kali ini tentang “Bangkok, Kota Budha Dengan Puluhan Masjid dan Kampung Muslimnya” saya tulis ditengah kegembiraan masyarakat Thailand dan dunia akan kesuksesan misi penyelamatan 12 anak Tim Sepakbola Thailand dan seorang pelatihnya. Perkembangan berita itu yang menjadi headline di beberapa media akhir-akhir ini, ikut mengingatkan saya akan nostalgia hidup di sana. Dua tahun lebih hidup di sana, mendapat pendidikan pascasarjana di sana dan kelahiran anak pertama saya disana, tentu membuat Bangkok dan Thailand umumnya selalu mempunyai ikatan rasa jika sesuatu terjadi di sana.
Demikian juga tulisan ini, sebenarnya sudah lama saya ingin menulis topik ini, hanya saja kesibukan kampus dan lainnya membuat belum sempat menuliskannya. Padahal bahan di pikiran dan juga beberapa pertanyaan pembaca sudah sering kali mampir di email dan pikiran saya.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini saya mencoba memulainya. Ya, karena mungkin ini tidak akan selesai dalam sekali menulis. Bukan karena bahannya tidak ada, namun karena banyaknya bahan yang saya ingin berbagi dengan pembaca sekalian. Terlebih topik ini, topik yang umumnya (orang Indonesia) di awal dirasakan ketika akan ke Thailand, baik untuk tinggal lama di sana ataupun sekedar berwisata ke sana.
Yah, tentu menjadi wajar apabila orang Indonesia (muslim khususnya) yang belum mengenal Thailand/Bangkok khususnya akan beranggapan bahwa sebagai muslim akan mungkin akan kesulitan untuk, misalnya, mencari tempat sholat, mencari makanan halal di kota/negara dengan mayoritas Budha seperti Bangkok/Thailand umumnya. Hal ini juga yang menjadi pertanyaan saya sebelum berangkat ke Thailand beberapa tahun lalu.
Namun demikian, setelah dua tahun lebih hidup di sana dan berkeliling ke beberapa tempat di sana ternyata anggapan saya selama ini tentang Bangkok sebagai kota Budha dan bayangan kesulitan hidup saya sebagai seorang muslim menjadi berbeda dari sebelum saya ke sana. Selanjutnya sesuai judul tulisan ini, saya akan fokus cerita di Bangkok, untuk wilayah lainnya insyaAllah di lain kesempatan.
Bangkok, Salah Satu “Basis” Muslim Di Thailand
Betul memang bahwa Bangkok sebagai ibukota Thailand mayoritas penduduknya adalah Budha. Budha adalah agama negara dan dianut lebih dari 90 persen penduduk Thailand dan Bangkok khususnya, namun demikian menurut sensus penduduk tahun 2015 sebagaimana dilansir dari Wikipedia Islam adalah agama kedua terbanyak penganutnya di Thailand dan di Bangkok khususnya.
Mayoritas muslim Thailand memang terkonsentrasi di daerah selatan (Pattani, Yala, Narathiwat) yang berbatasan dengan Malaysia, namun Bangkok ternyata merupakan derah kedua setelah daerah selatan yang mempunyai konsentrasi muslim di Thailand. Data sensus 2015 menyebutkan ada setidaknya 364 ribuan muslim tinggal di Bangkok. Jumlah yang tidak sedikit meski “cuma” sekitar 5% dari penduduk Bangkok yang berjumlah 8 jutaan.
Bagi yang sudah pernah ke Bangkok, tidak sulit misalnya menemukan muslimah berhijab yang banyak ditemukan di jalan, kampus, tempat belanja, pasar, bus/kereta atau di tempat lainnya di sana. Ini tentu indikator sederhana mengenai keberadaan orang Islam di Bangkok. Jadi bagi yang baru pertama ke sana mungkin mengira semua di Bangkok orang Budha, namun ternyata muslim banyak juga.
Masjid dan Geliat Muslim Di Bangkok
Beberapa pembaca ada pernah menanyakan ke saya mengenai misalnya bagaimana mencari masjid/tempat sholat di Bangkok. Ini tentu pertanyaan wajar bagi yang belum pernah ke sana. Sebagai muslim tentu akan merasa nyaman jika bisa beribadah dengan mudah. Terlebih di kota yang muslim menjadi minoritas, tentu bisa kebayang seperti apa sulitnya.
Namun demikian, kalau dilihat lebih jauh, dijelajahi lebih lama ternyata banyak sekali masjid yang ada di Bangkok. Bahkan kebanyakan masjid-masjid itu sudah berusia puluhan bahkan ada yang ratusan tahun yang menandakan keberadaan muslim di Bangkok sudah demikian lama. Demikian juga mengenai letak dan jumlahnya. Anda mungkin akan kaget bahwa di pusat kota Bangkok misalnya daerah Phayatai, dekat dengan KBRI Bangkok, anda bisa menemukan masjid yang hanya berjarak ratusan meter dari masjid lainnya.
Bahkan kalau anda menyusuri Sungai Chao Praya, sungai terbesar yang membelah kota Bangkok, di sepanjang tepi sungai anda akan menemukan masjid meskipun bangunannya tidak begitu besar. Demikian di sepanjang sungan di belakang KBRI sampai derah Ramkhamhaeng di timur Bangkok, kalau anda menyusuri menggunakan perahu boat, anda akan menemukan masjid berderetan paling jarak ratusan meter. Hal ini barangkali menandakan kedatangan muslim di Thailand sudah sejak dahulu saat transportasi air menjadi dominan di sana seiring dengan penyebaran Islam melalui perdagangan.
Berikut ini beberapa masjid di Bangkok yang bisa dikunjungi dan dijadikan tempat sholat lima waktu maupun sholat jumat. Sementara saya belum jelaskan secara detail, insyaAllah di lain kesempatan.
Masjid As-Syafir KBRI Bangkok
Sesuai namannya, Masjid As-Syafir KBRI terletak di komplek Kedutaan Besar Republik Indonesia di Bangkok. Tepatnya di 600-602 Petchburi Road Ratchatewi, Bangkok. Tepatnya di pojok timur utara komplek KBRI, atau sebelah utara lapangan sepak bola.
Bangunan masjid terdiri dari dua lantai, dimana lantai satu sebagai kantor takmir dan lantai dua sebagai masjid. Ruangan utama masjid berukuran sekitar 9×15 dan mampu menampung jamaah sekitar 100 orang. Banyak sekali kegiatan di masjid ini yang dikelola oleh Takmir. Terutama saat ramadhan dan idul fitri. Setiap hari jumat diadakan sholat jumat yang bisa dihadiri oleh masyarakan Indonesia baik yang beraktivitas di KBRI maupun yang sedang di Bangkok.
Masjid Darul Aman Petchburi Soi 7 Phayathai
Masjid Darul Aman terletak di Jalan Petchburi Soi (gang) 7, Distrik Phayatai, Bangkok. Sekitar 700 meter arah barat KBRI Bangkok. Oleh karena itu, kalau anda sholat di sini biasanya akan ketemu dengan orang Indonesia, baik pegawai KBRI maupun yang singgah di sini. Karena meskipun
Masjid ini terdiri dari 2 lantai, yang bisa digunakan sebagai tempat sholat. Pada hari biasa umumnya hanya menggunakan satu lantai, baik itu lantai 1 maupun lantai 2. Namun pada hari jumat karena banyaknya jamaah seringnya digunakan kedua lantainya untuk sholat. Masjid Darul Aman terletak di salah satu kawasan kampung muslim di Bangkok yaitu di derah “Soi Jet” (Soi=gang, Jet: ke 7). Mengenai kampung muslim di Bangkok ini, silakan baca tulisan saya berikut ini.
[BACA: Petchburi Soi Jet, Kampung Muslim dan Surga Makanan Halal di Bangkok]
Masjid Islamic Center Thailand
Masjid Islamic Center Thailand terletak di daerah Ramkhamhaeng, yaitu di Ramkhamhaeng Soi 2, Bangkok. Sekitar30 menit perjalanan menggunakan taksi atau bus (kalau tidak macet) arah timur dari KBRI Bangkok. Daerah Ramkhamhaeng merupakan salah satu daerah basis orang Islam di Bangkok.
Masjid dua lantai dengan total luas 16.976 meter perssegi ini didirikan pada tanggal 1 October 1954, dengan nama awal “The Foundation of the Central Mosque of Thailand” dan kemudian namanya dirubah menjadi “The Foundation of Islamic Centre of Thailand” pada 24 September 1976. Masyarakat umum mengenalnya dengan “Masjid Islamic Centre Thailand” (source: halallivingthailand.com).
Masjid Indonesia
Sesuai namanya, masjid ini tentu ada hubungan dengan negara kita Indonesia tercinta. Terletak di dekat Lumpini Park (taman Lumpini), tepatnya di Soi Polo 4, Ruam Rudee Lumpini, Thanon Witthayu. Masjid dua lantai ini tampak gagah dan kokoh berdiri di tengah-tengah perkampungan kota bangkok.
Seperti halnya masjid-masjid lainnya di Bangkok, di sekitar masjid ini masih tinggal beberapa orang Thailand beragama Islam. Meski jumlahnya tidak banyak, setidaknya masih cukup memakmurkan jamaah sholat lima waktu dan sholat jumat.
Masjid Jawa
Masjid Jawa (Bahasa Thai, Masseyit Jaawa) atau Jawa Mosque terletak di Soi (gang) Charoen Rat 1 Yaek 9, derah Sathorn, Bangkok. Struktur bangungan masjid satu lantai ini khas seperti rumah joglo Jawa.
Berbeda dengan Masjid Indonesia, di sekitar Masjid Jawa relatif masih banyak penduduk muslimnya. Ada juga satu komplek pemakaman muslim di sisi timur selatan. Saat ramadhan, terasa sekali atmosfir kegiatan keagamaan di sini. Di daerah Masjid Jawa, tinggal beberapa keturunan dari KH. Ahmad Dahlan, yaitu anak keturunan dari Irfan Dahlan.
Masjid Tom Son

Safari Ramadhan NGAJIKOK ke Masjid Tom Son
Masjid Tom Son atau Tom Son Mosque merupakan salah satu masjid yang tertua di Bangkok. Dibangun pada masa kerajaan Ayuthaya oleh King Narai pada tahun 1688. Terletak di dekan tempat wisata terkenal Wat Arun di tepi sungai Chao Praya.
Bangunan masjid ini tidak terlalu besar, namun desainnya yang unik cukup menarik perhatian. Terletak di bawah jalan layang menuju jembatan yang membentang di atas sungai Chao Praya. Seperti masjid umumnya di Bangkok, di samping masjid in juga ada kuburan.
Masjid Ban Luang
Masjid Bang Luang saya “temukan” bersama teman-teman Ngajikok (komunitas pengajian mahasiswa Indonesia di Bangkok), saat kami mengadakan kegiatan “Safari Ramadhan” tahun 2014 lalu. Letak masjid ini agak di dalam perkampungan, tidak jauh dari Masjid Tom Son. Jalan kaki menyeberangi jembatan sungai kecil yang bermuara di Sungai Chao Praya.
Masyarakat muslim di sekitar Masjid Bang Luang lumayan banyak jumlahnya. Kami juga sempat diajam mampir buka bersama “dadakan” oleh salah satu warga yang tinggal di samping masjid ini.
Bangunan masjid ini sangat khas, kalau tidak mendekat orang akan mengira ini merupakan “Wat” atau kuil Budha. Karena persis sekali bangunannya seperti kuil.
Masjid Bang Mot
Masjid di Bang Mot ini saya kunjungi saat kegiatan silaturahmi Ngajikok ke Ngajimot (Ngaji di Bang Mot). Masjid dua lantai ini terbilang cukup besar untuk ukuran masjid di Bangkok. Mempunyai tempat parkir yang luas dan terletak di pinggir jalan yang cukup ramai.
Muslim Prayer Room, Bukti Visionernya Pelaku Bisnis di Thailand
Selain tempat ibadah dalam hal ini masjid, di Bangkok juga tidak sulit menenukan tempat sholat (prayer room) di mall ataupun fasilitas publik lainnya semisal bandara. Saya melihat ini bagian dari visionernya pelaku bisnis Thailand/Bangkok pada khususnya. Meski mereka mayoritas Budha, namun mereka sadar bahwa masjid/musholla bukan sekedar simbol tempat ibadah, tapi fasilitas bisnis yang bisa “dijual” kepada konsumen sebagai fasilitas tempat bisnis mereka. Hal ini wajar karena Thailand sebagai tujuan wisata didatangi wisatawan dari belahan dunia yang sebagian besar juga muslim.
Khusus topik ini insyaAllah saya akan tuliskan lain waktu. Termasuk bagaimana “mewahnya” tempat ibadah di Mall Bangkok yang bahkan mengalahkan fasilitas ibadah di negara muslim seperti Indonesia. Tempat yang luas, bersih, mewah, bahkan disediakan tempat istirahat dan minuman (air putih, teh hangat, kopi) gratis…doakan semoga berkesempatan menuliskan…Wassalam
[…] sendiri belum tinggal di kawasan ini, namun karena hampir tiap hari (terutama saat jadwal sholat di Masjid Darul Aman) saya ke sini, jadi sudah seperti daerah […]
LikeLike
[…] [Baca artikel lainnya: Bangkok, Kota Budha Dengan Puluhan Masjid dan Kampung Muslimnya] […]
LikeLike