Oleh: Heri Akhmadi, M.A.
Purwokerto sebagai kota terbesar di bagian selatan-barat Jawa Tengah kian hari semakin berkembang. Seiring dengan pesatnya perkembangan kota dan bertambahnya populasi penduduknya, kebutuhan akan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai sarana ruang publik (public space) juga semakin berambah. Sayangnya di kota dengan lebih dari 300.000 penduduk ini, jumlah ruang public masih sangat minim. Terutama ruang public yang berbentuk ruang terbuka hijau seperti taman. Kalaupun ada, jumlah dan luasannya pun terbatas.
Menurut catatan saya, beberapa taman kota yang sudah dimiliki Purwokerto antara lain: Taman Satria sebelah timur Bunderan Rumah Sakit Prof.Dr. Margono Soekarjo di Berkoh, taman kota sebelah timur Rumah Sakit Geriatri di JL. Achmad Yani, Hutan Kota di perbatasan Purwokerto-Karanglewas dan Andang Pangrenan di bekas lahan terminal lama JL. Gerilya.
Menyikapi masih terbatasnya ruang terbuka hijau, belum lama ini Pemerintah Kabupaten membuka sebuah taman kota yang diberi nama “Taman Balai Kemambang”. Pada liburan akhir tahun 2015 yang baru saja lewat kemarin, Alhamdulillah saya untuk kesekian kalinya bisa mengunjungi taman kota ini. Bersama keluarga tercinta tentunya.
Melanjutkan cerita mengenai sejarah taman kota ini, menurut informasi yang saya dapatkan, ide pendirian Taman Balai Kemambang sebenarnya sudah bergulir sejak era Bupati Mardjoko. Sempat juga diresmikan pembangunannya oleh beliau pada tahun 2013 meskipun kemudian “mangkrak” seolah tanpa ada kelanjutan seiring berakhirnya masa jabatan bupatinya.

Plang Depan Nama Taman Balai Kemambang
Pembangunan Taman Balai Kemambang berlanjut di era Bupati Ahmad Husein setelah lengsernya Bupati Mardjoko. Hingga akhirnya selesai dan diresmikan oleh Bupati Ahmad Husein pada tanggal 24 Februari 2014. Taman seluas kurang lebih 1 hektar ini akhirnya bisa dinikmati oleh warga kota Purwokerto.
Meskipun tidak cukup luas, sudah cukup lumayan untuk mengobati kebutuhan warga akan ruang public dan ruang terbuka hijau. Terlebih dengan lay out dan tat ataman yang baik disertai fasilitas yang memadai cukup bisa dijadikan tempat melepas penat atau rekreasi keluarga.
Layout Taman Balai Kemambang
Memasuki Taman Balai Kemambang pertama kali tentu anda akan bertemu loket tiket. Jika anda datang pagi hari sebelum pukul 07.00 petugas tiket biasanya belum datang, tapi pintu taman sudah dibuka sejak subuh. So, anda tidak perlu membayar tiket alias gratis tis tis…hehe. Setelah pukul tujuh pagi hingga taman ditutup anda harus bayar sesuai ketentuan.

Gerbang Depan
Selanjutnya setelah memasuki taman, anda akan menemui kolam ikan seluas kurang lebih 250 meter persegi yang cukup jernih dan berisi beraneka ragam ikan air tawar, mulai dari koik, kalper, mujair, tawes dan lain-lain. Selanjutnya ke sebelah kiri-kanan ada pedestrian yang mengelilingi taman, cocok buat jalan sehat. Layout selengkapnya bisa dilihat di gambar-gambar berikut ini:

Foto Tampak Atas

Sisi Selatan

Sisi Barat Utara

Jogging Track

Kolam Ikan

Sarana Bermain
Lokasi Taman Balai Kemambang
Taman Balai Kemambang terletak di Jalan Karangkobar Purwokerto Utara, atau tepatnya sebelah barat Perumahan Permata Hijau Purwokerto. Secara administrative masuk dalam perbatasan antara Kelurahan Sumampir di sisi utara, Kelurahan Bancarkembara di sebelah timur, Kelurahan Sokanegara di bagian selatan dan Kelurahan Purwonegoro di sebelah barat.

JL. Karangkobar di Depan Taman Balaikemambang
Lokasinya cukup strategis untuk dijangkau dengan berbagai alat transportasi. Dari arah utara Untuk Jalan Karangkobar sendiri juga dilewati angkutan kota nomor O1-O2 tujuan awal dan akhir terminal bus, dan juga angkutan kota H1-H2 tujuan awal dan akhir terminal angkot Kebondalem Purwokerto. Keduanya melewati kampus UNSOED.
Fasilitas Taman Balai Kemambang
Sebagai ruang atau wilayah yang disediakan untuk public, tentu Taman Balai Kemambang juga menyediakan fasilitas yang bisa digunakan oleh public. Secara umum cukup lengkap fasilitas yang disediakan pengelola. Dari termpat parkir kendaraan di depan taman, meski tidak cukup luas tapi lumayan memadai.

Musholla
Sementara itu di bagian dalam taman juga tersedian banyak tempat duduk yang bisa digunakan untuk istirahat atau berteduh. Toilet atau kamar mandi juga tersedia dan cukup terjaga kebersihannya untuk ukuran tempat public di Indonesia. Tempat sampah juga tersedia disetiap sudut, baik untuk sampah organik maupun anorganik. Juga tersedia satu bangunan musholla yang cukup bersih dan memadai bagi pengunjung muslim yang mau menunaikan sholat.

Toilet “Cowo dan Cewe”
Tiket Masuk Taman Balai Kemambang
Untuk bisa menikmati indah dan nyamannya Taman Balai Kemambang Purwokerto, anda tidak harus merogoh kocek yang dalam untuk membayar retribusi retribusinya. Cukup dengan Rp. 2.500 untuk dewasa dan Rp. 1.500 untuk anak-anak. Murahnya harga tiket masuk ini juga berimbas pada ramainya pengunjung dari pagi bahkan hingga malam hari. Meskipun menurut saya, seharusnya pemerintah dalam hal ini Pemkab Banyumas seharusnya menyediakan ruang public yang gratis bagi warganya.

Loket Tiket
Pungutan lainnya paling biaya parkir kendaraan yang Alhamdulillah masih wajar sesuai aturan. Kendaraan roda dua (motor) cukup bayar parkir Rp 1.000 adapun mobil cukup Rp 2.000. Jadi total jenderal perorang tidak lebih dari Rp 5.000 sudah bisa menikmati indahnya taman di tengah kota Purwokerto ini.
Demikian sekilas tentang Taman Balai Kemambang Purwokerto. Untuk lebih jelasnya tentu langsung cek TKP alias ke lokasi. Menurut pengalaman saya, waktu terbaik untuk bisa menikmati taman kota ini adalah pagi atau sore hari. Di pagi hari anda bisa menikmasi suasana sunrise atau matahari terbit, dan hangatnya sinar matahari yang menyehatkan. Sementara di sore hari tentu anda dapat melihat saat-saat terbenamnya matahari atau sunset. Tentu dengan catatan jika cuaca cerah atau tidak turun hujan…hehe
Selamat menikmati…
Purwokerto, 1 Januari 2016.
Heri Akhmadi.
tempat yang bagus, anak saya paling senang ke lokasi ini, tapi sayang buat lokasi pacaran abg…
LikeLike
Betul sekali, sy setuju. Sy harap pemerintah bisa membuat taman2 serupa di tempat lain di Purwokerto…dan kalau bisa gratis…hehe
LikeLike
[…] rujukan : banyumasku.com, heriakhmadi.com, Google […]
LikeLike