Mengenal Islam di Korea: Sejarah Ringkas dan Perkembangan Islam di Negeri K-Drama

Oleh: Heri Akhmadi.
PhD Student di Kangwon National University Korea.

Artikel tentang “Islam di Korea: Sejarah Ringkas dan Perkembangannya” ini merupakan bagian dari artikel saya yang telah dibukukan dalam Book Chapter IMUSKA “Ketika Ramadhan Bersemi di Korea, Untaian Kisah Para Pencari Ilmu di Negeri K-Drama” yang telah saya tuliskan sekilas pada pekan lalu.  Dan sebagaimana saya sampaikan sebelumnya, konten artikel saya di buku itu akan saya tuliskan terpisah dalam beberapa artikel saya di blog ini. Dan kali ini merupakan artikel pembuka dari rangkaian artikel itu.

Muslim di Korea

Menurut Korean Culture and Information Service dari Ministry of Culture Republic of Korea, ada setidaknya 4 agama yang diakui atau dianut oleh penduduk Korea yaitu Christianity, Buddhism, Confucianism, and Islam (Ministry of Culture Republic of Korea, 2022). Islam sendiri meskipun jumlahnya tidak sebanyak agama lainnya ikut mewarnai keberagaman kepercayaan penduduk di Korea. Keberadaan muslim di Korea tidak hanya karena warga negara Korea yang menganutnya, namun juga karena adanya muslim dari berbagai negara yang tinggal di Korea. Karena kalau hanya memperhitungkan penduduk muslim Korea, jumlahnya tidak begitu signifikan.

Religion in Korea

Gambar 1. Proporsi Penganut Agama di Korea.
Sumber: Ministry of Culture Republic of Korea [1]

Data tahun 2015 menunjukkan bahwa hanya sekitar 0.3 persen dari penduduk korea atau sekitar 150,000 yang menyatakan diri sebagai muslim [2]. Sumber terbaru tahun 2021 menunjukkan ada sedikit pertambahan jumlah muslim di Korea dimana menurut Korea Muslim Federation (KMF) diperkirakan ada sekitar 200,000 penduduk muslim di korea dengan sebanyak 75,000 merupakan penduduk asli Korea [3]. Belum ditemukan data pasti berapa jumlah muslim di Korea, dan bagaimana penyebarannya. Ke depan data ini tentu penting untuk mengetahui perkembangannya.

Selain penduduk asli muslim Korea, populasi Islam di Korea juga dibentuk oleh diaspora Islam dari berbagai negara, baik yang tinggal sementara seperti pelaku perjalanan atau wisata maupun yang tinggal dalam periode waktu yang relative lama seperti pelajar dan pekerja migran yang berasal dari negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim seperti Indonesia, Pakistan, Usbekistan dan lainnya.

Masjid Itaewan www.heriakhmadi.com

Gambar 2. Seol Central Mosque Itaewon (Sumber: Dokumen Pribadi)

Seiring dengan gelombang Hallyu Korea (Korean Wave) yang menggema di seluruh dunia [4], semakin banyak orang tertarik untuk datang ke Korea, baik untuk kunjungan wisata atau tujuan lainnya seperti belajar dan bekerja. Diantara mereka berasal dari negara-negara dengan penduduk mayoritas muslim.  Data tahun 2014 saja ada setidaknya 244,520 and 208,329 orang melakukan kunjungan wisata yang berasal dari Malaysia dan Indonesia ke Korea dengan pertumbuhan pertahun mencapai 21.1%. Adapun turis dari kawasan muslim lainnya seperti kawasan timur tengah mencapai 26,274 orang dengan pertumbuhan pertahun sebanyak 32.7% [5].

Selain dari wisatawan, populasi muslim di Korea yang berasal dari selain penduduk Korea juga dibentuk oleh para pekerja migran dan pelajar dari berbagai negara dengan penduduk muslim seperti Indonesia, Usbekistan, Bangladesh, Pakistan dan lainnya. Demikian sekilas tentang “Islam di Korea: Sejarah Ringkas dan Perkembangannya”. Untuk artikel selanjutnya insyaAllah akan saya sampaiakan tentang kehidupan sebagai seorang muslim di Korea. InsyaAllah.

Chuncheon, Korea, 14 Mei 2023.

*******************************************************************************************************

Reference:

[1]        Ministry of Culture Republic of Korea, “Korean Life, Religion,” Sports and Tourism and Korean Culture and Information Service Korea.net, 2022. https://www.korea.net/AboutKorea/Korean-Life/Religion.

[2]        L. Marino, “A History of Islam in Korea,” Korea Economic Institute (KEI), 2015. https://keia.org/the-peninsula/a-history-of-islam-in-korea/.

[3]        A. Sani, A. S. M. Thaheer, S. A. S. Omar, M. N. Sani, and A. Mohamad, “Purchase Intentıon Towards Halal Food Product Among non Muslım Students of Kangwon Natıonal Unıversıty, South Korea,” Adv. Bus. Res. Int. J., vol. 7, no. 3, pp. 14–24, 2021.

[4]        E. s. O. Bae, M. Chang, E. S. Park, and D. C. Kim, “The effect of Hallyu on tourism in Korea,” J. Open Innov. Technol. Mark. Complex., vol. 3, no. 4, 2017, doi: 10.1186/s40852-017-0075-y.

[5]        H. Han, A. Al-Ansi, H. G. T. Olya, and W. Kim, “Exploring halal-friendly destination attributes in South Korea: Perceptions and behaviors of Muslim travelers toward a non-Muslim destination,” Tour. Manag., vol. 71, no. October 2018, pp. 151–164, 2019, doi: 10.1016/j.tourman.2018.10.010.

2 comments

  1. Halo Mas, Assalamualaikum. Saya Adit dari Hotcourses Indonesia. Saya bisa minta kontaknya? Mungkin ada peluang kolaborasi antara Mas dan Hotcourses Indonesia.

    Waalaikumsalam wr wb

    Like

    1. Wa’alaikumsalam warahmatullaah…Sorry Mas Adit late reply, lg fokus disertasi jadi jarang buka blog. Senang sekali kalau bisa kolaborasi. Silakan bisa kontak via email atau akun sosial media saya. Ada di menu contact. Sy tunggu. Thanks.

      Like

Leave a comment