Kuliah di Thailand, Sekilas Tentang Sistem, Bahasa Pengantar dan Suasana Pembelajaran

Oleh: Heri Akhmadi, M.A.
Alumni Chulalongkorn University, Thailand.

Beberapa pembaca ada yang menanyakan tentang seperti apa si sistem dan suasana kuliah di Thailand. Mulai dari pertanyaan ringan seperti, suasana kelasnya, seragamnya, sistem pembelajarannya, hingga pertanyaan seputar mahasiswa/i muslim disana saat kuliah. Ini tentu pertanyaan wajar bagi orang asing, terlebih bagi yang belum pernah ke Thailand sana. Pertanyaan terakhir misalnya, tentu menjadi hal yang penting bagi seorang muslim yang akan tinggal dalam waktu lama di negara dengan mayoritas Budha seperti Thailand. Bagaimana menjaga dan mempertahankan iman tentu bukan perkara yang mudah, lha wong di Indonesia yang mayoritas muslimi saja belum tentu bisa…hehe

Untuk itu tulisan saya tentang “Kuliah di Thailand, Sekilas Tentang Sistem dan Suasana Pembelajaran” ini semoga bisa memberikan sekilas gambaran seperti apa atmosfir perkuliahan di Thailand. Sekaligus menyakinkan atau paling tidak mengurangi rasa kekhawatiran bagi seorang muslim yang berniat untuk menuntut di negara Budha ini.

Sistem Perkuliahan

Salah satu suasana kuliah saya di Chula

Pada dasarnya metode atau sistem perkuliahan di Thailand tidak terlalu berbeda dengan Indonesia. Menggunakan sistem Satuan Kredit Semester atau SKS dimana 1 SKS setara dengan 1 jam kuliah tatap muka dengan minimal 16 kali dalam satu semester. Misal suatu mata kuliah dengan kode 306 berarti mata kuliah itu ditempuh dalam waktu 3 jam per pekan, 0 jam (tidak ada) tutorial/praktikum dan 6 jam belajar mandiri.

Selain pembelajaran di kelas, dilakukan juga pembelajaran di luar kelas seperti praktikum, field trip, group project dan lain-lain. Hal ini tidak banyak berbeda dengan perkuliahan di Indonesia.

Kuliah Tanpa Skripsi/Thesis

Salah satu yang menjadi catatan saya tentang kuliah di Thailand adalah tidak ada kewajiban skripsi untuk mahasiswa strata satu (S1) di sini. Ini tentu menjadi hal yang sangat berbeda dengan sistem kuliah di Indonesia. Untuk dapat lulus S1, mahasiswa “cukup” hanya membuat final report, semacam tugas akhir mata kuliah namun bukan hasil penelitian seperti halnya mahasiswa S1 di Indonesia.

Bahkan untuk mahasiwa S2 sekalipun ada pilihan “Non Thesis Option”, artinya bisa lulus S2 tanpa menulis thesis. Biasanya mereka yang mengambil opsi ini harus melakukan “comprehensive exam” atau ujian kompre semua mata kuliah yang perhan diajarkan dan juga melakukan “individual study”, yaitu semacam laporan tugas akhir, namun sekali lagi bukan dari hasil penelitian tapi biasanya dari hasil kunjungan atau field trip.

Sistem Trimester, S2 Selesai 1 Tahun

Sistem Trimester merupakan sistem kuliah dimana dalam satu tahun terdapat 3 semester. Tiap semester terdiri dari 4 bulan perkuliahan. Oleh karena itu dalam satu tahun terdapat 3 semester, dan tentu tanpa libur.

Umumnya sistem Trimester ini berlaku untuk strata 2 atau S2. Dan dengan sistem ini seorang bisa menempuh studi S2 dengan cukup satu tahun saja. Namun tentu dengan jadwal yang padat merayap…hehe. Melalui sistem Trimester ini biasanya mata kuliah diajarkan dalam sistem paket 1 bulan satu mata kuliah. Kuliah pun dilaksanakan hampir tiap hari, dari pagi hingga sore atau (kadang) malam hari.

Kuliah S1 Pakai Seragam

Satu hal yang membuat kaget ketika pertama kali datang ke kampus di Thailand adalah seragam kuliah bagi mahasiswa. Hal ini tentu berbeda dengan di Indonesia dimana mahasiswa bebas memakai baju saat ke kampus atau kuliah, tentu asal tidak melanggar aturan kampus. Misal tidak boleh pakai sandal, kaos oblong atau harus menutup aurat misalnya. Selebihnya terserah. Memang ada mahasiswa yang memakai seragam, tetapi hanya jurusan tertentu seperti kebidanan dan keperawatan.

Mahasiswa Program Internasional EBA Fakultas Ekonomi Chula (Pict. credit eba.econ.chula.ac.th)

Namun berbeda dengan mahasiswa S1 di Thailand, mereka wajib pakai saragam selama mereka kuliah dari semester satu hingga lulus. Seragamnya pun cuma satu, bawahan hitam atasan putih. Laki-laki maupun perempuan sama, bedanya yang perempuan memakai rok (ada cerita joke tersendiri mengenai ini di kalangan mahasiswa Chula, tp off the record…hehe). Bahkan tidak cuma baju yang seragam, sepatu pun seragam. Laki-laki sepatu pantofel warna hitam, perempuan sepatu pantofel warna putih (meski warna hitam pun boleh). Dan tidak cuma sepatu, sabuk pun seragam. Sabuk hitam dengan logo kampus di kepalanya.

Peraturan seragam ini berlaku untuk semua mahasiswa tanpa kecuali. Bahkan bule-bule yang studi S1 di Thailand pun pakai seragam. Kadang pengen ketawa juga lihat bule-bule ini di kampus pakai seragam anak S1. Dan termasuk dari kewajiban seragam ini adalah mahasiwa program exchange 6 bulan.

Namun demikian, selain seragam hitam-putih tadi, untuk beberapa jurusan seperti teknik, keperawatan mempunyai seragam khusus juga selain itu. Bagaimana dengan mahasiswa muslim? Bolehkan memakai hijab? Tentu boleh saja, tidak ada larangan memakai busana muslim untuk perkuliahan di Thailand. Free, silakan saja bebas selama memenuhi aturan.

Bahasa Pengantar Kuliah

Khusus mengenai bahasa pengantar kuliah, saya pernah ditanya oleh pembaca blog saya tentang ini. Jadi, pada dasarnya semua program reguler menggunakan bahasa pengantar bahasa Thailand. Baik itu untuk perkuliahan, tugas dan lain sebagainya.

Sedangkan program Internasional menggunakan bahasa Internasional, umumnya bahasa Inggris kecuali program tertentu seperti Sastra Prancis, Korean Studies umumnya mereka juga menggunakan bahasa sesuai bidangnya. Meski bahasa utama adalah bahasa Inggris.

Class activity saat kuliah di Chula

Pertanyaan yang juga sering ditanyakan adalah, apakah boleh mahasiwa Internasional mendaftar pada program reguler?. Ya tentu saja boleh asal lulus seleksi dan siap dengan konsekwensinya. Yaitu harus bisa dan sanggup mengikuti perkuliahan dengan bahasa pengantar (lisan dan tulisan) dalam Bahasa Thailand….hehe. Artinya kudu bisa bahasa Thai baik lisan maupun tulisan. Siap dengan tantangan ini…hehe

Tapi jangan salah, saya punya teman orang Indonesia yang kuliah di Thailand dan ambil program reguler dengan bahasa pengantar bahasa Thai. Bahkan saat ini setelah lulus S3 beliau menjadi dosen di salah satu kampus top di Thailand. Jadi bukan hal mustahil atau impossible kan…hehe

Khusus mengenai Bahasa Thailand, silakan baca artikel saya mengenai “Bahasa Thai Untuk Pemula”. Meski saya tidak pandai berbahasa Thai, tapi pengalaman saya hidup dan kuliah disana kurang lebih 2,5 tahun bermasuk belajar ngomong bahasa Thai bisa saya share. Setidaknya saya bisa bertahan hidup disana sampai lulus…hehehe

[Baca: Bahasa Thai Untuk Pemula: Kata dan Ungkapan Penting yang Perlu Dikuasai”]

Food Court, Student Lounge dan Tempat Parkir

Student Lounge – tempat mahasiswa kumpul atau mengerjakan tugas bersama

Salah satu yang menjadi khas dari kampus di Thailand (setidaknya dari semua kampus yang pernah saya kunjungi) hampir di tiap gedung, biasanya di lantai dasar, selalu ada student lounge. Ruang terbuka berisi bangku dan meja tempat mahasiswa kumpul baik sekedar bercengkrama setelah kuliah atau untuk mengerjakan tugas kuliah bersama.

Bagaimana dengan kantin atau food court. Seperti halnya student lounge, hampir di tiap gedung selalu ada food court. Biasanya juga di lantai dasar. Minimal dari deretan 3 gedung, ada 1 lantai yang berisi food court berjajar mulai dari jualan juice, minuman sampai makanan beragam jenis, nasi, pad thai, som tam dan lainnya.

Yang terakhir adalah tempat parkir. Ini kelihatannya sepele namun penting. Meski tidak semua, beberapa gedung (utamanya gedung baru) di kampus mempunyai basement (lantai bawah tanah) atau beberapa lantai (umumnya antara lantai 1-4) yang didesain khusus untuk parkir. Ini menjadi penting sebagai bagian dari kesatuan penunjang gedung (kantin, parkir) sehingga orang yang beraktivitas di gedung itu tidak perlu terlalu jauh memarkir kendaraannya dan tentu menunjang mobilitas dalam bekerja atau belajar. Tempat parkir ini khususnya untuk parkir mobil. Karena sebagai catatan saja, di kampus saya (Chula) dan umumnya kampus-kampus di Bangkok, jarang sekali (atau hampir tidak ada) mahasiswa yang memakai motor. Mayoritas menggunakan kendaraan umum (bus/MRT) dan sebagian kecil (yg kaya) pakai mobil.

Hubungan Dosen-Mahasiswa

Seperti saya tulis di salah satu tulisan saya tentang “Mengenal Kultur dan Karakter Orang Thailand”, dosen mempunyai posisi yang tinggi dalam penghormatan bagi masyarakat Thailand. Dosen dan guru, mempunyai strata dibawah biksu dalam hal penghormatan. Oleh karena itu, mahasiswa di Thailand sangat menghormati sekali dosennya. Mereka akan memberikan “wai” atau salam penghormatan yang tidak sama ketika mereka bertemu orang lainnya.

Mahasiswa Muslim di Thailand

Bagian terakhir dari artikel ini adalah tentang kehidupan mahasiswa muslim di Thailand. Ini sekaligus menjawab pertanyaan beberapa orang mengenai bagaimana seorang muslim saat kuliah di Thailand yang mayoritas beragama Budha?. Bagaiamana untuk sholat dan bagaimana pula mencari makanan halal di kampus-kampus Thailand.

Bagi anda mahasiswa muslim, tidak usah khawatir mengenai kedua hal tersebut. Hampir semua kampus mempunyai mushola atau prayer room. Bahkan di beberapa kampus ada di tiap fakultas. Seperti di kampus saya Chulalongkorn University, dari kampus menyediakan ruangan untuk mahasiswa muslim. Misal di fakultas teknik, fakultas ekonomi, fakultas ilmu politik dan lainnya. Mulai dari hanya sekedar ruangan kecil bahkan sampai yang permanen sengaja disediakan untuk prayer room seperti di Perpustakaan Pusat Chula dan Fakultas Teknik Chula.

Salah satu kedai halal di Kantin Fakultas Ekonomi Chula

Bagaimana dengan kantin halal?. Meski tidak banyak (maklum muslim minoritas), tapi hampir ada di tiap kampus yang menyediakan makanan halal. Paling tidak dari deretan food court yang ada selalu ada yang menyediakan makanan halal. Untuk dikampus saya di Chula misalnya, food court halal ada di kantin fakultas ekonomi, fakultas science, fakultas pendidikan dan food court asrama mahasiswa.

Demikianlah sekilas tentang sistem pendidikan tinggi atau gambaran kuliah di Thailand. Semoga bisa menjadi gambaran  bagi anda yang akan melanjutkan studi di sana atau berencana ingin kuliah di Thailand. Sudah siap mencoba…sampai jumpa dengan mereka

Mahasiswa S1 Chulalongkorn University dengan Seragamnya (Pict. by http://www.csus.edu)

Jogja, 7 Agustus 2018  — last updated 10 September 2020.

36 comments

  1. […] [Baca: Kuliah di Thailand, Sekilas Tentang Sistem, Bahasa Pengantar dan Suasana Pembelajaran] […]

    Like

  2. Mohammad Charist Ilham Fajrin · · Reply

    Hai kak, saya ingin bertanya bagaimana proses pendaftaran untuk ke kampus Chulalongkorn tersebut. Terima kasih

    Like

    1. Pagi Mas Charist, Untuk mekanisme pendaftaran di Chula pada umumnya langsung daftar ke jurusan/prodi yang dituju. Namun tiap prodi kadang beda-beda prosedur dan persyaratannya. Misal ada yang mengharuskan kita menghubungi/mendapatkan calon supervisor dulu sebelum mendaftar, tp ada yang tidak mengharuskan mekanisme ini. Jadi langsung daftar ke jurusan. Kalau di jurusan saya di MABE Faculty of Economics, untuk Thai Student ada seleksi masuk. Untuk international student cukup kirim berkas seperti ijazah dll. Jurusan lain sy tidak paham satu-satu. Silakan langsung cek di website tiap prodi.

      Like

  3. Halo kak, saya mau bertanya. Untuk kakak sendiri kuliahnya pakai beasiswa atau biaya pribadi ya kak? Kalau beasiswa, saya mau bertanya pakai beasiswa apa. Dan kalau biaya pribadi, kira kira berapa yang dibutuhkan per semesternya untuk international student. Terima kasih kak

    Like

    1. Saya pakai beasiswa ASEAN Scholarship. Untuk biaya kalau dana sendiri tentu tergantung jurusannya, karena tiap jurusan berbeda tuition fee nya. Rencana mau Mba Fina mau daftar di jurusan apa?

      Like

  4. Melati · · Reply

    Assalamualaikum Pak, saya ingin bertanya. Waktu kuliah di chula masuk ke program reguler atau internasional? Dan tinggalnya di asrama kampus atau menyewa apartemen? Satu lagi Pak, untuk fakultas pertanian di chula ada berapa prodi? Apakah itu termasuk salah satu fakultas yang bagus di chula?

    Like

    1. Wa’alaikumsalam warahmatullah…sy ikut di international program. Di Chula untuk jurusan pertanian hanya ada program S3/doktoral, masuknya di Faculty of Science. Karena kajian pertanian sebenarnya bukan core nya Chula. Kalau mau ambil pertanian di Kasetsart atau Khon Kaen University

      Like

  5. ayash · · Reply

    Kak mau tanya, untuk international program beasiswa jika ipk 3.49 masih bisa mengikuti program beasiswa tidak ya? saya rencana mengejar jurusan demografi di chula, saya jurusan teknik planologi, jika ingin bertanya lebih jauh bisa kemana ya kak ?

    Like

    1. IPK minimal kalau ga salah 3.0 jadi sangat mungkin apply beasiswa itu. Silakan kalau mau diskusi lebih lanjut bisa email ke: heriakhmadi@gmail.com

      Like

  6. Achrimidiasti Oktariflani · · Reply

    Ka maaf mau bertanya. Saya udah download form pendaftaran Chula dari website http://www.scholarsofficial.com/info-beasiswa/beasiswa-untuk-kuliah-s2-s3-di-chulalongkorn-university-thailand/
    Tapi pas liat kolom pas fotonya ada keterangan “without headgear” sedangkan saya berhijab, gimana ya ka kalau gitu?

    Dan saya mau nanya juga ka, kaka pas translet transkrip nilai dan ijazah dimana ka? Dan berapa lama nunggu hasil transletnya ka?

    Terimakasih ka

    Like

    1. Sy kira tidak masalah foto berjilbab, selama ini banyak juga mahasiswa Chula yg berjilbab baik international student maupun mahasiswa asli Thailand

      Untuk translate ijazah sy dr kampus sendiri, jd belum pengalaman translate di luar

      Like

      1. Oh ya maaf mau bertanya lagi. Untuk translet ijazah dan transkripnya ke bahasa inggris saja atau dengan bahasa thai juga ka?

        Dan selain ijazah serta transkrip, apa ada dokumen pribadi lainnya yg perlu ditranslet? Seperti akte kelahiran misalnya ka

        Like

      2. Translate cukup ke bahasa Inggris saja. Untuk dokumen lainnya yg perlu ditranslate adalah dokumen yg diminta di persyaratan saja

        Like

  7. Grace · · Reply

    Halo kak, saya mau tanya, di chula university itu hanya untuk s2 atau ada s1 nya juga ya kaa?

    Like

    1. S1 internasional ada, tp beasiswanya yg belum ada setahu sy

      Like

  8. Wita Nurtriani · · Reply

    Assalamualaikum Pak, saya mau bertanya, saya siswa kelas 12 yang sangat ingin melanjutkan S1 ke Thailand, tapi saya masih minim info. Cara mendaftar ke Chula untuk S1 bagaimana ya pak? Dan apakah jalur internasional bisa untuk yg melanjutkan S1?

    Like

    1. Program Internasional S1 ada di Chula, cuma untuk beasiswanya yg belum ada setahu sy yg untuk S1

      Like

  9. anjar · · Reply

    permisi kak, mau nanya klo untuk master degree international program itu ada seleksinya tidak? terus kalo mahasiswa inter tapi ingin daftar di program reguler ada seleksinya juga walau master degree?

    Like

    1. tentu semua ada seleksinya…cuma mungkin beda2 apa yg diseleksi…misal ada yg cuma seleksi berkas, ada yg plus wawancara dll

      Like

      1. anjar · ·

        oou berati yg master degree baik program inter atau reguler semuanya ada seleksinya ya. saya kira yg program inter hanya mengumpulkan berkas aja.

        Like

  10. Akun ignya anda apa min?

    Like

  11. alekedua · · Reply

    Halo pak, saya mau tanya-tanya tentang S2 boleh? Saya penasaran magister di Chula ada apa aja karena saya cukup tertarik lanjut pendidikan di universitas tsb

    Like

    1. Silakan, email saja ya biar leluasa jawabnya..

      Like

  12. sofyan · · Reply

    halo mas, saya berencana melanjutkan master degree di fakultas teknik di chula, namun untuk prodi yang saya tuju (civil engineering) belum ada international program, kalau saya ambil kelas reguler, apakah ada kelas bahasa dulu atau dianggap sudah harus bisa menggunakan bahasa pengantar thailand ya? terimakasih

    Like

    1. Pagi Mas Sofyan, civil engineering Chula belum ada inter program to…eh yg PhD kayaknya yg sudah ya. Btw, kalau program reguler (Thai) intinya sama dg mahasiswa Thai dalam pengantar dll. Untuk teknisnya apakah ada kelas bahasa dulu atau ga sy kurang tahu. Tp umumnya Chula mengadakan kelas bahasa Thai untuk foreign student, tp memang tidak terstruktur seperti kuliah si. Coba dikontak jurusannya sj.

      Like

  13. Maaf Pak saya ada sedikit pertanyaan, umur saya 23,berarti hampir 6 tahun yang lalu tamat SMK, saya baru mau coba s1 di thailand, apa kuliah di thailand dan Indonesia persyaratan nya sama? Maksimal 3 tahun setelah tamat SMK, atau ada yang seperti swasta di Indonesia, umur 23 masih bisa daftar?

    Like

    1. Pagi Mba Tia, saya belum pernah melihat regulasi terkait umur untuk kuliah di Thailand termasuk S1. Jadi sy kira ga masalah. Btw, kalau terkait beasiswanya biasanya (tidak semua) ada regulasi maksimal usia. Jadi silakan dicermati saja persyaratan kuliah dan persyaratan beasiswanya (kalau mengajukan beasiswa).

      Like

  14. Karissa Sofi · · Reply

    Bang maaf saya mo nanya,,apakah kalo kita mau kuliah di Chula harus mengikuti tes TOEFL dulu sebagai syaratnya??

    Like

    1. Untuk syarat pendaftaran di Chula bisa pakai TOEFL dan juga IELTS. Untuk TOEFL bisa cukup yg ITP (paper based test).

      Like

      1. Leni aristiana · ·

        Hi pak,nilai kalo mau masuk chula harus tinggi gitu?rata”nya berapa yaa?supaya sy bisa ngejar nilai dan insyaallah bisa masuk chula..

        Like

      2. Salam kenal Mba Leni, sorry late reply.

        Masuk Chula ga tinggi2 amat kok Mba. Pengalaman saya nilai (TOEFL ITP) yg dipersyaratkan juga ga tinggi, “hanya” 500 saya kira bisa dicapai lah insyaAllah. Nilai TOEFL saya waktu mendaftar juga pas-pasan kok…sekedar syarat administratif memenuhi

        Like

  15. hartati · · Reply

    siang mas, maaf tanya umur utk pendftran beasiswa asen berap ya? 35 atau kecil dari 40 th?

    Like

    1. Pendaftaran Beasiswa ASEAN mengikuti persyaratan dr jurusan yg dituju Mba, dan bisa beda-beda. Bisa cek di website jurusan yg dituju.

      Like

Leave a comment