Oleh: Heri Akhmadi, S.P., M.A.*
Alumnus Chulalongkorn University, Bangkok. Pernah tinggal kurang lebih 2,5 tahun di Thailand.
Saya sering ditanya oleh beberapa teman, ”kenapa sih ambil S2 di Thailand?”. Bahkan teman saya yang asli Thailand pun menanyakan hal serupa. Hal ini wajar saja karena memang Thailand bukan tujuan “konvensional” umumnya pelajar Indonesia untuk studi S2 atau S3. Bahkan warga Thailand sendiri juga heran koq bisa pelajar Indonesia memilih negaranya untuk studi lanjut di sana.
Pertanyaan lain yang sering ditanyakan juga adalah, apa sih istimewanya Thailand sehingga seseorang – yang bukan warga negara Thailand – memutuskan menempuh pendidikannya di sana?, apa keunggulan pendidikan di Thailand yang membuat pelajar Indonesia memilihnya dibanding ke negara lainnya?. Pertanyaan-pertanyaan itu dan pertanyaan serupa akan saya coba jawab – berdasarkan pengalaman saya studi di sana – dalam tulisan saya kali ini tentang “5 Alasan Kuliah di Thailand” semoga bisa memberikan jawaban. Selamat membaca….
Alasan Pertama, Kualitas Pendidikan Thailand lebih bagus dari Indonesia
Ini barangkali alasan “Ideologis”. Ya, tentu wajar kalau kita melanjutkan jenjang pendidikan ke institusi yang kualitasnya lebih baik dari sebelumnya. Dan tahukah anda bahwa meski memang Thailand tidak sekaya Amerika, tidak seterkenal Eropa, tidak secanggih Jepang bahkan tidak sebersih Singapura namun dalam bidang pendidikan (tinggi) masih lebih baik dari Indonesia. Tentu tidak semua kampus di Thailand lebih unggul dari Indonesia, tetapi kita bandingkan saja kampus-besarnya dengan kampus unggulan kita di Indonesia semisal UI, UGM, ITB atau IPB dengan kampus-kampus besar Thailand seperti Chulalongkorn University, Mahidol, Kasetsart atau Thamassat University. Mudah saja, kita lihat peringkat universitasnya di lembaga pemeringkat semisal QS World, Webrometic atau TimesHigher. Data terbaru tahun 2015 bisa dilihat dalam tabel berikut:
Tabel Peringkat Universitas Tahun 2015
No |
Universitas |
Negara |
Peringkat QS World |
Peringkat Webometrics |
1 |
Chulalongkorn | Thailand | 253 | 422 |
2 |
Mahidol | Thailand | 295 | 299 |
3 |
Chiang Mai | Thailand | 551-600 | 481 |
4 |
Thammasat | Thailand | 601-650 | 793 |
5 |
Kasetsart | Thailand | 651-700 | 372 |
1 |
UI | Indonesia | 358 | 909 |
2 |
ITB | Indonesia | 431-440 | 781 |
3 |
UGM | Indonesia | 551-600 | 819 |
4 |
UNAIR | Indonesia | 701+ | 1440 |
5 |
IPB | Indonesia | 701+ | 1554 |
Data terbaru tahun 2018 mengenai peringkat universitas di Thailand dan Indonesia tersaji pada tabel di bawah ini. Terlihat beberapa kampus baik di Indonesia maupun Thailand mengalami peningkatan, namun ada juga yang turun drastis peringkatnya.
No | Universitas | Negara | Peringkat QS World | Peringkat Webometrics |
1 | Chulalongkorn | Thailand | 245 | 548 |
2 | Mahidol | Thailand | 334 | 568 |
3 | Chiang Mai | Thailand | 551-600 | 746 |
4 | Thammasat | Thailand | 601-650 | 1156 |
5 | Kasetsart | Thailand | 751-800 | 751 |
1 | UI | Indonesia | 277 | 888 |
2 | ITB | Indonesia | 331 | 1235 |
3 | UGM | Indonesia | 401-450 | 924 |
4 | UNAIR | Indonesia | 701-750 | 2902 |
5 | IPB | Indonesia | 751-800 | 1462 |
Sumber: QS World University Ranking dan Webometrics.
Tabel di atas menunjukkan bagaimana posisi beberapa perguruan tinggi Indonesia dibandingkan dengan Thailand. Terlihat bahwa meski tidak terpaut terlalu jauh, tapi secara peringkat harus kita akui bahwa pendidikan tinggi di Thailand masih lebih baik daripada negara kita Indonesia. Bahkan menurut data Times Higher Education World University Rankings 2015, dari 800 kampus top dunia di daftar mereka, Thailand mengirimkan 7 wakilnya (Chula, Mahidol, Chiang Mai, Khon Kaen, KMUTT, PSU dan Suranaree University) sementara Indonesia hanya bisa mengirimkan satu perwakilan yaitu UI, itu pun di kisaran rangking 601-800. Sebuah gambaran akan seperti apa perbandingan antara kampus Indonesia dan Thailand.
Kalau anda masih belum yakin akan data-data ini, bisa dibandingkan juga mengenai publikasi ilmiah di jurnal internasional (yang terindex) antara kampus Indonesia dan Thailand. Mengutip data yang disampaikan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok, Dr. Yunardi Yusuf, dalam kata sambutannya sebagaimana dituilskan dalam Buku “Merah Putih di Negeri Gajah Putih” (2015), bahwa berdasarkan data dari SCOPUS (salah satu indeks jurnal terpercaya di dunia) yang diakses pada Bulan Agustus 2013, publikasi ilmiah internasional satu universitas di Thailand misal Mahidol University sejumlah 20.392 dan Chulalongkorn University sekitar 16.874, jauh mengalahkan publikasi ilmiah universitas-universitas unggulan di Indonesia misalnya ITB dengan 2.992 karya atau UI yang hanya sekitar 2.645 pada tahun yang sama. Hal ini cukup menjadi gambaran bagaimana kualitas pendidikan di negeri gajah putih ini dibandingkan dengan perguruan tinggi Indonesia. Meski tentu kualitas pendidikan tidak hanya dilihat dari itu saja.
Saya tentu sedang tidak bermaksud membuat kita rendah diri mengenai kualitas pendidikan tinggi kita, tapi saya hanya ingin mengajak kita semua untuk sadar akan realita bahwa negara tetangga sudah cukup jauh melangkah ke depan. Dan kalau kita tidak segera berbenah maka akan semakin jauh tertinggal.
[Baca: Kuliah di Thailand, Sekilas Tentang Sistem, Bahasa Pengantar dan Suasana Pembelajaran]
Alasan kedua, Beasiswa
Ya beasiswa, siapa yang tidak mau beasiswa. Terlebih untuk studi di luar negeri yang jelas tidak pakai mata uang sendiri. Kalau boleh menamai, ini mungkin alasan “pragmatis” atau bisa juga alasan “ekonomis” hehe… Bayangkan saja untuk S2 di dalam negeri saja lumayan besar biayanya dan tidak semua orang bisa mengaksesnya. Terlebih menempuh pendidikan tinggi di luar negeri. Hanya mereka yang berkantong tebal atau punya orang tua super kaya yang bisa membiayai sendiri. Selebihnya orang-orang seperti saya harus berburu beasiswa untuk bisa mewujudkannya. Meski Thailand tidak semahal Jepang atau Singapura, tapi biaya kuliah plus biaya hidup tentu tidaklah murah.
Alhamdulillah sekarang tersedia banyak pilihan beasiswa untuk kuliah di Thailand. Bahkan beberapa kampus di Thailand seolah “sengaja” membuat program beasiswa khususnya untuk warga ASEAN. Dengan persyaratan dan birokrasi yang relatif mudah bahkan dibanding
kan dengan mengakses beasiswa di dalam negeri. Pengalaman saya sendiri mendapat ASEAN Scholarship di Chulalongkorn University cukup dengan mengirimkan berkas-berkas persyaratan dan tinggal “duduk manis” menunggu pengumuman. Berdoa tentu wajib dan harus dilakukan sebagai bagian dari usaha. Bandingkan dengan beasiswa di dalam negeri yang harus melalui beberapa tahapan seleksi yang perlu waktu, biaya dan juga tenaga.
Mengenai “Beasiswa Kuliah di Thailand”, mengingat banyaknya pembaca yang menanyakan ke saya tentang prosedur dan jenisnya, Alhamdulillah sudah saya buatkan tulisan khusus mengenai beberapa beasiswa kuliah di Thailand dan persyaratannya yang ditawarkan oleh pemerintah dan universitas-universitas di Thailand. Lebih detail bisa dibaca pada tulisan saya tentang “7 Beasiswa Kuliah di Thailand”.
[Baca: 7 Beasiswa Kuliah di Thailand]
Alasan Ketiga, Kesamaan Sosial Ekonomi
Alasan lainnya yang kadang diungkapkan oleh mereka (saya) yang memilih kuliah di Thailand adalah karena kesamaan sosial ekonomi. Bisa dikatakan mungkin ini alasan “sosiologis”. Ya sebagai sama-sama negara berkembang, tentu ilmu dan pengalaman belajar di Thailand diharapkan bisa lebih mudah diaplikasikan setelah selesai studi dan pulang ke kampung halaman.
Selain itu, kultur sosial yang relati tidak jauh berbeda dengan Indonesia, juga mempermudah mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Hal ini tentu mengurangi cultural shock yang biasanya dialami mahasiswa yang studi di luar negeri. Sehingga akan mendukung mahasiswa dalam proses belajarnya. Seperti Thailand misalnya, kultur masyarakatnya yang ramah akan mengingatkan seperti keramahan warga Jogjakarta. Bahkan kalau anda jalan-jalan di pasar-pasar tradisional di Bangkok misalnya, anda akan dengan mudah menemukan “jajanan” pasar yang mirip sekali seperti biasa kita temukan di Indonesia. Misalnya lemper, ketan, serabi, bakwan dan lain-lainnya. Buah-buahan dan makanan sehari-harinya pun tidak jauh berbeda. Bagi anda yang muslim juga tidak perlu khawatir mengenai makanan halal karena meski disini mayoritas Budha, tapi makanan halal tidak terlalu sulit di cari di Thailand.
[Baca: Mengenal Kultur dan Karakter Orang Thailand]
Alasan Keempat, Kedekatan lokasi
Thailand memang terletak ribuan kilometer dari Indonesia. Tapi dengan alat transportasi saat ini cukup ditempuh 3 jam saja dengan pesawat dari Jakarta (ke Bangkok). Bayangkan saja, saya yang tinggal di Purwokerto perlu setidaknya 5 jam untuk sampai ke Jakarta, padahal masih sama-sama di Indonesia. Ya, karena tidak ada pesawat (dan biar hemat) tentunya jadi pake kereta…hehe. Terlebih yang di Medan, menurut roommate saya di Thailand yang asli dari Medan, jauh lebih “dekat“ ke Bangkok bahkan daripada ke Palembang misalnya. Meski sama-sama naik pesawatnya. Tidak percaya?, saya juga awalnya tidak percaya. Alasannya sederhana, karena tidak ada direct flight dari Medan ke Palembang. Jadi pesawat yang mau ke Palembang harus transit ke Jakarta dahulu baru terbang lagi ke Palembang.
Barangkali anda akan bilang, meski dekat tapi naik pesawat kan mahal?. Ya tentu itu tidak salah, tapi kalo anda mau rajin melototin pergerakan harga saham….eh salah, maksudnya harga tiket pesawat berbiaya murah (low cost carrier) maka bukan tidak mungkin anda akan mendapatkan harga yang cukup terjangkau. Sekali lagi pengalaman teman saya yang asli medan bahkan pernah mendapatkan tiket promo Medan-Bangkok cuma 500an ribu perak!!…hampir sama dengan harga tiket kereta eksekutif Purwokerto-Jakarta yang sekitar 350 ribu.
Kelima, Biaya hidup relatif “murah”
Alasan terakhir ini masuk kategori alasan ekonomis. Dan Saya katakan relatif karena murah dan mahal itu bukan urusan duit, tapi lebih pada urusan dompet…hehe. Ya bagi yang berkantong tebal, makan satu porsi di foodcourt salah satu mall di Bangkok seharga 250 baht (sekitar Rp. 100.000, kurs 1 baht = Rp.400) mungkin biasa saja. Tapi bagi mahasiswa pas-pasan seperti saya tentu cukup makan di kantin kampus dengan harga yang cukup bersahabat sekitar 35 baht (Rp.12.000). Bahkan menurut cerita teman-teman yang kuliah di daerah “pinggiran” Bangkok seperti di Thammasat University kampus Rangsit (sekitar 45 menit dari Bangkok) atau di Asian Institute of Technology (AIT) di Pathumtani, mereka masih bisa menemukan warung makan dengan harga 20-25 baht (sekitar Rp.8.000-Rp.10.000) per porsi, dan halal lagi.
Amazing kan, padahal rata-rata biaya makan di Indonesia saja sekarang sudah naik cukup signifikan. Jaman saya kuliah S1 dulu, awal tahun 2000an (jadi kebuka kalo sudah senior ya…hehe) di Purwokerto masih bisa makan satu porsi Rp. 1.500 – 2.500. Sekarang rata-rata 10.000an ke atas. Bagaimana dengan Jakarta atau kota besar lainnya, saya kira anda sudah bisa membayangkan berapa kisaran harganya.
[Baca: Memilih Tempat Tinggal dan Menghitung Biaya Hidup di Thailand]
Dan satu lagi mengenai biaya hidup di Thailand yang perlu anda ketahui (maklum anak ekonomi kalo itungan duit memang…hehehe), tingkat inflasi di Thailand relatif rendah. berkisar antara 1-3 persen per tahun. Artinya, biaya hidup relatif “stabil”. Saya kasih contoh sederhana, waktu pertama kali saya datang ke Thailand, satu gelas Chayen (minuman teh tarik khas Thailand) bisa dibeli cukup dengan 2o baht (sekitar Rp. 8.000). Sampai saya lulus kuliah (sekitar 2 tahun), harganya tetap 20 baht. Beberapa makanan juga relatif tetap harganya. Padahal ketika saya pulang kampung ke Indonesia, kaget bukan main tahu harga-harga barang naiknya luar biasa. Contoh gampang baru keluar bandara naik DAMRI ke Stasiun Gambir, dulu (waktu mo berangkat ke Thailand) masih Rp. 25.000, saat pulang kampung sudah Rp. 40.000. Naik hampir 100%!, hanya dalam waktu 2 tahun saja…Masya Allah…hebatnya Indonesia…:-(
Mengenai biaya hidup dan memilih tempat tinggal saat kuliah di Thailand, mengingat banyaknya pembaca yang menanyakan ke saya tentang tersebut, silakan bisa dibaca pada tulisan saya tentang “Memilih Tempat Tinggal dan Menghitung Biaya Hidup Kuliah di Thailand”. Pada tulisan tersebut saya bahas mengenai gambaran biaya hidup di Thailand (Bangkok khususnya) dan bagaimana memilih dan memilah tempat tinggal di sana.
Itulah sekilas tulisan saya mengenai 5 Alasan Kuliah di Thailand. Semoga bisa menjawab rasa penasaran anda yang tertarik melanjutkan studi di Thailand. Bagi yang sudah pernah atau sedang studi disana, tentu masukan dan sarannya bisa ditambahkan untuk memperkaya tulisan ini. Semoga bermanfaat…
Efisiensi Bus, Selasa 2 February 2016. Ditulis dalam perjalanan antara Yogyakarta-Purwokerto, diatas Bis Efisiensi. (Update 03 April 2018)
*Dosen Prodi Agribisnis UMY, Peraih Beasiswa ASEAN Scholarship di MABE Program Faculty of Economics, Chulalongkorn University, Bangkok Thailand.
References:
- PERMITHA, 2015. Merah Putih di Negeri Gajah Putih.
- QS World University Ranking, 2015. Diakses dari http://www.topuniversities.com/university-rankings/world-university-rankings/2015#sorting=rank+region=71+country=+faculty=+stars=false+search=
- Times Higher Education, 2015. Diakses dari https://www.timeshighereducation.com/world-university-rankings/2016/world-ranking#!/page/0/length/-1
- Webometrics, 2015. Diakses dari http://www.webometrics.info/en/asia_pacifico/south%20east%20asia
- QS World University Ranking, 2018. Diakses dari: https://www.topuniversities.com/university-rankings/world-university-rankings/2018
- Webometrics, 2018. Diakses dari: http://www.webometrics.info/en/Asia_Pacifico/South%20East%20Asia
Tulisan yang penuh inspirasi.
LikeLiked by 1 person
alhamdulillah…terima kasih sudah mampir…
LikeLike
1.Sekolah di Thailand tu mesti pakai seragam ke?
2.Bahasa yang digunakan waktu apa? English or Thailand?
LikeLike
Kalau sekolah sd-sma jelas pake seragam. Kalau kuliah S1 umumnya pakai seragam hitam putih. Tapi ada beberapa jurusan yang pernah sy temui tidak mewajibkan pakai seragam meskipun S1 (fisipol Chula).
Untuk bahasa, tergantung programnya. Untuk international program jelas pakai bahasa Inggris, untuk yg regular program memakai bahasa thai.
LikeLike
https://drive.google.com/file/d/0B6ut4qmVOTGWMkJvbFpZejBQZWM/view?usp=drivesdk
Web: almawaddah.info
Salam
Kepada:
Redaksi, rektor dan para akademik
Per: Beberapa Hadis Sahih Bukhari dan Muslim yang Disembunyikan
Bagi tujuan kajian dan renungan. Diambil dari web: almawaddah. info
Selamat hari raya, maaf zahir dan batin.
Daripada Pencinta Islam rahmatan lil Alamin wa afwan
LikeLike
Semoga bisa s2 di thailand jg kyk bpk😁😁,
LikeLike
Amiin…sy doakan
LikeLike
Alasan yg lain, belajar sambil travelling…gratis pula
Trus alasan lain lagi, ketemu sesama pelajar indonesia tu serasa udah kenal dr lahir :D..nambah saudara..alhamdulillah
LikeLiked by 1 person
hehe…betul sekali tuh mba Irma…terima kasih menambahkan…
LikeLike
Salam mas Heri,
Wah, saya jadi kepengen study di Thailand. Beasiswa apa saja sih yang tersedia untuk study postgraduate? Saya kebetulan lagi studi master di Malaysia (by research – bidang science/Engineer)
Apakah ada beasiswa PhD by research juga ya di Thailand?
Terimakasih
LikeLike
Wa’alaikumsalam…
Salam kenal mas Mukti, maaf lg banyak jadwal ngajar jadi baru sempat lihat blog…hehe
Beasiswa research untuk Ph.D banyak juga di Thailand, ada teman saya di AIT (Asian Institute of Technology) yang sedang studi by research untuk Ph.D.
Di almamater saya, Chulalongkorn Univ juga ada. Bisa dilihat di graduate school chula…www.grad.chula.ac.id
Monggo kalo mau ke Thailand…
LikeLike
Terimakasih Mas atas reply nya..
Sibuk ngajar di mana Mas Heri?
Btw, itu bukan http://www.grad.chula.ac.id mas, saya coba buka nggak bisa.. baru sadar juga, seharusnya .ac.th (thailand) 😀
LikeLike
Sama2 mas Mukti, maaf baru balas. terima kasih koreksinya. iya betul
Sy sekarang di UMY, monggo kalo di jogja mampir.
untku link beasiswa di chula bisa di :
http://www.grad.chula.ac.th/th/01_information/c01_scholarship_education_eng.php
LikeLike
Saya mau tanya mas..apakah ada informasi beasiswa s1 ataupun short-couse di thailand? Terimakasih
LikeLike
banyak mba Betty, di kampus saya hampir tiap tahun bahkan tiap semester ada yang dapat scholarship untuk short-course.
bahkan sekitar tahun 2014 ada hampir 20 mahasiswa dari indonesia yang dapat beasiswa kuliah 1 semester.
silakan bisa di lihat di web:
http://www.grad.chula.ac.th/th/01_information/c01_scholarship_education_eng.php
LikeLike
Salam Mas Mukti, maaf sy sudah jarang mampir di blog ini. Beasiswa dr Thailand dari hanya sekedar exchange program 6 bulan sampai Ph.D ada mas, apalagi kalau di engineering sudah banyak teman2 dr Indonesia yang mendapatkannya.
LikeLike
niat saya semakin bulat mengikuti dosen saya yg tahun ini berangkat ke thailand. memang kliatannya masih sangat terlalu awal untuk memikirkan kuliah S2 fisioterapi di thailand, namun ini mimpi saya yg besar dan menggebu-gebu saat ini semoga daat menyusul jejak kakak2 yg sudah terdahulu dan dapat membuat indonesia bangga. trimakasih atas infonya yg dpt mengispirasi banyak org
LikeLike
sama2 mba Sera Ayu, semoga bermanfaat. maaf baru bales.
sy ada teman jg di chula yang lg s2 fisioterapi. kalo tertarik kuliah di chula insyaAllah bisa sy kenalkan. barangkali mau sharing2
LikeLike
Amiin…insyaAllah ada jalan mba Sera Ayu, selama selalu berusaha. Sudah banyak koq yang bisa ke sana, tinggal ikuti langkah-langkahnya..
LikeLike
Sangat bermanfaat. Izin share!!!
Semoga lekas bisa menyusul ke sana.
Thanks
LikeLike
monggo silakan mas Hasan, semoga bermanfaat.
terima kasih sudah mampir, maaf baru balas.
LikeLiked by 1 person
alhamdulillah, monggo silakan mas Hassan. Sy doakan tercapai cita-citanya..
LikeLiked by 1 person
Amiin.. Matur suwun pak.
Nice sharing…
Salam kenal. Saya keterima beasiswa S2 Nanosains di KMUTT Bangkok. Silahkan mampir di blog saya: https://enhamasterpiece.wordpress.com/
Terimakasih 🙂
LikeLike
Barakallah…selamat Mas Enha, semoga lancar studinya.
LikeLike
pak saya mau nanya, kalau biaya kuliah di universitas bapak dulu berapa ya? terima kasih
LikeLike
makasih sudah mampir mas ilham bayu, biaya kuliah atau tuition fee di chula itu bervariasi tiap fakultas.
sebagai contoh di jurusan say, MABE Faculty of Economy itu sekitar 23,000 baht (sekitar 9 jutaan rupiah) per semester.
tapi ada teman saya di Faculty of Science yang biaya tuition fee nya sekitar 160,000 baht (sekitar 60 juta rupiah) per semester.
LikeLike
tuition fee di jurusan saya lumayan “murah” mas ilham, sekitar 23 ribu baht per semester (kali 4oo rupiah).
LikeLike
kalo biaya sendiri di thailand mahal banget ya kak? aku pengen lanjut s2 sih rencananya. kira2 untuk awal2 harus siap berapa sih? terus test masuknya sesulit apa?
LikeLike
tergantung kampus, jurusan dan tinggalnya dimana mba Vahlevi. Kalau di kampus saya dulu, Chula, untuk beberapa jurusan sains, seperti teknik, kedokteran bisa berkali lipat tuition feenya dibanding yang sosial. Demikian juga jika tinggal di Bangkok tentu lebih mahal dibanding yang di daerah pinggiran,.
Untuk biaya hidup perbulan di bangkok, yg lajang sekitar 4 jutaan (termasuk kost) insyaAllah sudah cukup. Kalau spp tergantung ya.
Test masuk untuk mahasiswa internasional sebenarnya lebih mudah dari pada mahasiswa thailand sendiri. sy dulu cuma kirim berkas ijazah, transkrip nilai dan toefl, plus proposal singkat thesis.
LikeLike
Assalamu’alaikum mas, Maaf mengganggu waktunya, Saya Arif Nugroho asal kebumen, kuliah S1 di salah satu PTN di jogja, saya mau tanya untuk pengiriman berkasnya lewat pos atau langsung datang ke prodinya? Trz untuk info diterima atau enggaknya lewat apa ya mas? apakah ada tes masuknya? apakah TOEFL ITP masih diterima? Terima kasih
LikeLike
Mas Arif, terima kasih sudah mampir, maaf slow respons. Sy sedang jarang mampir di blog ini, ngurus blog kampus…hehe. Kayaknya sudah pernah sy jawab lewat LINE/WA ya..
LikeLike
mahal atau murah si sebenarnya urusan dompet…hehe, tp kalau bagi sy pribadi lumayan mahal…kalau terkait biaya tergantung dimana kuliahnya dan di mana tinggalnya mba.
Untuk test masuk, kalau calon mahasiswa dari Thailand hampir sama seperti di Indonesia, ada semacam tes masuk. Kalau dari luar Thailand biasanya cuma seleksi berkas yg diminta saja (ijazah, toefl/ielts, rekomendasi dll).
LikeLike
ceritanya sangat informatif, terima kasih telah share cerita pengalamannya. sukses terus.
LikeLike
amiin…terima kasih sudah mampir..
LikeLike
Permisi mau tanya nih.saya ada program study abroad ke bangkok selama 1 semester.januari – mei 2017.mau tanya untuk tempat tinggal atau kos di bangkok itu bs on the spot gt gak sih? Atau harus booking jauh jauh hari? Trus klo di bangkok sekitar brp ya per bulan? Katanya harus ada deposit jg sebesar 3 bulan uang kos.tp nanti di kembalikan pas udah selesai.mohon info lebih lanjut ya.terimakasih
LikeLike
Bangkoknya dimana mas? umumnya harus booking terlebih dahulu, apalagi di beberapa wilayah seperti kawasan Soi 7 dekat KBRI biasanya cukup banyak yang minat sehingga harus jauh hari.
Untuk biaya sewa di Bangkok tergantung daerah juga, karena Bangkok kan luas. Misal daerah Soi 7 tadi di dekat KBRI rata2 sekitar 5-7 ribu untuk yang biasa (apartment studio).
Deposit umumnya memang harus dibayarkan dan akan dikembalikan setelah selesai kontrak. Silakan kalau perlu info detail disampaikan semoga saya bisa bantu.
LikeLike
Saya di daerah ding daeng, deket university of the thai chamber of commerce. Ada pertukaran mahasiswa ke uni tersebut. Mau cari kos deket situ aja.cm masih bingung.apalagi januari harus udah disana.udah mepet.pusing jadinya…!
LikeLike
kalau di din daeng sebenarnya tidak terlalu jauh dari daerah KBRI, tinggal ke timur arah pasar pratunam lalu ke utara. bisa pakai bus.
Tapi kalau mau di dekat situ ya lebih dekat dengan kampus. Coba cari di google apartement didaerah situ mas. Saya tidak ada teman yang kos di dekat situ. Atau bisa hubungi teman2 PPI Thailand (Permitha, bisa di grup Permitha di FB) barangkali sekarang ada yang di daerah situ atau kuliah di kampus yang sama.
LikeLike
assalamualaikum mas, terima kasih postingannya sangat membantu, kalo program beasiswa S2 untuk kebidanan ada gak yah?
LikeLike
Wa’alaikumsalam warahmatullah…
Terima kasih sudah mampir mba Isma. Untuk kebidanan saya belum pernah dengar di Thailand. Karena setahu saya dan berdasarkan pengalaman dulu istri saya melahirkan di Thailand, disana tidak ada profesi Bidan. Saya juga belum tahu pasti, tp yang saya tahu dari proses sebelum kelahiran, kelahiran dan sampai anak saya sekitar 1,5 tahun tidak pernah ketemu atau direkomendasikan ke bidan. Adanya keperawatan dan kedokteran sama farmasi.
Di kampus saya (Chulalongkorn University) dan kampus istri saya (Mahidol University) juga tidak ada jurusan/fakultas kebidanan. Padahal untuk sekelas Mahidol Univ itu adalah kampus paling top di Thailand untuk studi tentang kesehatan. Teman-teman PPI Thailand setahu saya juga belum ada yang dari jurusan kebidangan. Kalau dari kedokteran (umum/gigi), keperawata, kesmas, farmasi banyak. Coba mungkin ditanyakan ke teman/dosen di bidang kebidangan. Wallahu a’lam
LikeLike
terima kasih mas, saya boleh minta alamat emailnya mas atau istrinya biar bisa saya tanya-tanya
LikeLike
Terima kasih sudah mampir, maaf slow respons. Sy sedang jarang mampir di blog ini, ngurus blog kampus…hehe. Silakan hubungi sy
heriakhmadi@gmail.com, atau
heriakhmadi@umy.ac.id
LikeLike
disana ada pendidikan untuk S1 tenaga laboratorium tidak ya mas?
terima kasih
LikeLike
S1 tenaga laboratorium?, secara detail jurusan seperti itu saya belum pernah dengar Mba Desty. Baik di kampus saya (Chula) maupun di kampus lain semisal Mahidol, Thamassat, Kasetsart atau KMUTT misalnya. Paling masuk di bidang laboratoriumnya. Misal biokimia dll.
LikeLike
bang ada kontak ? karena saya berniat untuk alih jalur di S1 atau melanjutkan S2 dengan studi yang sama di thailand
khop khun na khrap phii
LikeLike
Mas Roman, maaf baru respon. Sy agak jarang mampir di blog ini sekarang. Silakan bisa hubungi sy di 085869742133.
LikeLike
Mas, punya line ato Wa ngga? Mau nanya nanya soal Thailand nih
LikeLike
Mas Rizal, terima kasih sudah mampir, maaf slow respons. Sy sedang jarang mampir di blog ini, ngurus blog kampus…hehe. Silakan hubungi sy di 085869742133. LINE. WA ada.
LikeLike
Assalamua’alikum mas, selamat malam, tahun ini in shaa Alloh saya ingin melanjutkan study S2 saya, ketika saya baca blog mas heri ini kuliah S2 di thailand saya jadi “kepikiran”..hehehe..apalagi di tambah biaya semesterannya 9 juta di univ.chula fac.economy dan kebetulan sekali saya ingin mengambil faculty economy dgn konsentrasi management apprasial ada tidak yh mas?bolehkah saya minta id_line or email mas heri untuk konsultasi seputar kuliah di negri gajah putih?trims..Wassalam.
LikeLike
Wa’alaikumsalam warahmatullah…
Mas Adhietyapoetra, terima kasih sudah mampir, maaf slow respons. Sy sedang jarang mampir di blog ini, ngurus blog kampus…hehe. Silakan hubungi sy di 085869742133. LINE. WA ada.
Email:
heriakhmadi@gmail.com, atau
heriakhmadi@umy.ac.id
LikeLike
Assalamua’alaikum, selamat pagi mas, ketika saya baca blog mas heri saya jadi berubah haluan kayanya, saya tahun ini insha Allah kalau tidak ada halangan ingin melanjutkan study S2 di Malaysia tepatnya di Unrazak, tapi ketika pikiran ini ke thailand saya jadi “kepincut”..hehehe, dikarenakan saya sudah sering ke bangkok tp untuk sekedar plesiran, bayangan untuk kuliah disana terbesit dalam benak sana, saya mau infonya dong mas heri, kebetulan besok pagi saya ke jogja bersama teman2, selama 4 hari bisakah kita bertemu di jogja, saya mau bertanya sekedar info ttg beasiswa di bangkok, kehidupan disana, culture atau masalah budaya dan kebiasaan orang2 disana, meskipun saya pernah ke bangkok tp saya ingin punya gambaran ttg benar2 kuliah disana?adakah email atau line_id yang bisa saya hubungi..makasih mas heri. semoga berkah..aamiin..Wassalamualaikum Wr, Wb..
LikeLike
Wa’alaikumsalam warahmatullah…
Mas Aditya, terima kasih sudah mampir, maaf slow respons. Sy sedang jarang mampir di blog ini, ngurus blog kampus…hehe. Maaf jadinya ga bisa ketemuan di Jogja. Untuk ngobrol2 seputar studi di Thailand silakan bisa kontak sy di 085869742133. LINE. WA ada.
atau email:
heriakhmadi@gmail.com, atau
heriakhmadi@umy.ac.id
LikeLike
bisa minta cp? rencananya saya tahun depan mau ambil s2 di sana. tq
LikeLike
Mas Melisa, terima kasih sudah mampir, maaf slow respons. Sy sedang jarang mampir di blog ini, ngurus blog kampus…hehe. Silakan barangkali ada yg bisa sy bantu bisa hubungi sy di 085869742133. LINE. WA ada.
Email:
heriakhmadi@gmail.com, atau
heriakhmadi@umy.ac.id
LikeLike
Permisi saya mau tanya pak, saya berencana kuliah S1 di Balac Chulalongkorn University tahun ini, saya tidak melalui jalur beasiswa maupun pertukaran pelajar, apakah test penerimaan murid non-thai disana sulit? dan persyaratan apa saja biasanya yang harus di siapkan?
Terima Kasih
LikeLike
Mas Aldaarnz, terima kasih sudah mampir, maaf slow respons. Sy sedang jarang mampir di blog ini, ngurus blog kampus…hehe.
Kalau seleksi masuk, pengalaman saya “relatif mudah”. Sy cukup kirim berkas sj via email dan hardcopy via pos. Persyaratannya hampir saya dg disini (copy ijazah&transkrip nilai yg sudah ditranslete english, TOEFL, health certificate, dll disesuikan dg permintaan jurusan).
Kurang lebih itu mas, jika ada yg belum jelas silakan hubungi sy di 085869742133. LINE. WA ada.
Semoga sukses untuk rencana kuliahnya.
LikeLike
Assalamualaikum wr wb. Mas… boleh dapet contactnya mas heri. Sy insyaAllah dapet beasiswa di chula. Mau tanya2 banyak… kalo boleh japri via email ya mas
LikeLike
Wa’alaikumsalam warahmatullah…
Mba Amalia Dewi, terima kasih sudah mampir, maaf slow respons. Sy sedang jarang mampir di blog ini, ngurus blog kampus…hehe. Kalau ada yg bisa sy bantu atau mau diskusi silakan hubungi sy di 085869742133. LINE. WA ada.
Email:
heriakhmadi@gmail.com, atau
heriakhmadi@umy.ac.id
LikeLike
Assalamu’alaikum..
Mas mau tanya, saya tertarik ambil finance S2 di chula, kemarin mas ambil jurusan apa ya? Lalu mas dapat daftar lalu diterima dahulu baru mengajukan beasiswa atau bersamaan dengan mendaftar mendapatkan beasiswanya? Apakah setiap tahun ada beasiswa dan apakah harus satu jurusan atau sebidang? Mengingat S1 saya di bidang teknik. Terimakasig maaf merepotkan.
LikeLike
Wa’alaikumsalam warahmatullah…
Mas Febri Taufik, terima kasih sudah mampir. Sy dulu ambil master di Faculty of Economic, tepatnya Master of Arts in Business and Management Economics (MABE).
Sy ikut program beasiswa “ASEAN Scholarship” dr Chula. Untuk pendaftaran sy langsung ke jurusan, dan ketika diterima di jurusan otomatis diterima beasiswanya (full scholarship).
Kalau di Chula dan beberapa kampus di Thailand setahu saya setiap tahun ada beasiswa. Bahkan ga cuma ASEAN scholarship, banyak beasiswa lainnya (sy sebenarnya punya tulisan tentang ini tp belum rampung…hehe).
Di thailand tidak ada larangan untuk s2 dan s1 harus sebidang untuk beberapa jurusan. Seperti di jurusan sy di ekonomi. Tp untuk jurusan lain seperti kedokteran kayaknya harus. Tp dicek sj di persyaratan masuk tiap jurusan. Biasanya ada kebijakan tersendiri.
Itu barangkali penjelasan sy mas, semoga membantu. Kalau ada yg masih perlu didiskusikan, silakan bisa hubungi sy di 085869742133. LINE. WA ada. atau email:
heriakhmadi@gmail.com, atau
heriakhmadi@umy.ac.id
Semoga sukses untuk rencana S2nya.
LikeLike
Mba Niken, makasih sudah mampir, maaf slow respons. Sy sedang jarang mampir di blog ini, ngurus blog kampus…hehe.
Kalau jurusan dan kampus mana yg banyak orang Indonesianya menurut pengalaman saya dan para senior tiap periode/tahun berbeda. Saat saya kuliah di sana, kebanyakan di Chulalongkorn Univ., dan yg terbanyak di Faculty of Science. Karena kebetulan pada saat itu ada salah satu kampus di Indonesia sedang ada kerjasama dan mngirimkan dosen/mahasiswanya untuk studi lanjut di sana dg jumlah yg lumayan banyak (hampir 50an kalau ga salah). Sementara kampus lain hanya itungan jari atau paling banyak belasan.
Untuk komunitas Indonesia di sana relatif menyebar. Tp dulu ada “Athen Appartment” yang sempat dijuluki “Kampung Indo” karena banyaknya orang Indonesia (baik mahasiswa maupun pegawai KBRI dan karyawan swasta asal Indonesia) yg tinggal di sana. Sy sempat tinggal sekitar 1 tahun lebih di sana sebelum “digusur” karena direnovasi menjadi hotel. Letaknya sangat stragis di deket KBRI Bangkok.
Setelah Athen “tamat” pada menyebar, tapi kebanyakan di Petchburi road Soi 7 (soi jet) daerah kampung muslim di Bangkok. Masih dekat KBRI juga, tp agak ke barat.
Demikian penjelasan singkat. Jika masih ada yang perlu ditanyakan atau mau ngobrol silakan hubungi sy di 085869742133. LINE. WA ada.
atau email di:
heriakhmadi@gmail.com, atau
heriakhmadi@umy.ac.id
LikeLike
Ass.. wr. wb.
Mau tanya nih mas Heri, ada tidak besiswa S1 prodi Biologi di Chula ? Daftar beasiswanya itu barengan sma daftar di universitas, atau daftar dlu di universitas kemudian baru daftar beasiswa ? Thanks atas infonya, smoga bisa nyusul kuliah disana.
LikeLike
wa’alaikumsalam wr wb…
Mas Frengki, kalau spesifik beasiswa di Dept. Biology sy belum pernah dengar. Tapi secara umum untuk S1 ada beasiswa dg beberapa format. Coba langsung ke departemennya sj.
LikeLike
Tulisan yang menarik, mas.. ternyata harga-harga di Thailand selatan sini pun tidak jauh berbeda yak dengan yg di pusat sana 🙂
LikeLike
Terima kasih mas Ari sudah mampir ke blog sy, wah ternyata di sana begitu jg ya…sy baru ke Phuket dan Krabi sj di selatan…belum kesampain ke Pattani atau lainnya…semoga ada kesempatan bisa silaturahim ke selatan…
LikeLike
ka. maaf ganggu.
ka. bisa tidak ya diploma (associate degree) melanjutkan s1 di thailand? saya membaca dari beberapa website universitas di thailand dan hanya dicantumkan high school admission.
terima kasih
LikeLike
Wah…saya belum pernah mendengar ada program semacam “alih jenjang” kalau di Indonesia ada di sana. Sepanjang yang saya tahu di beberapa universitas besar/ternama di sana memang tidak ada skema seperti itu…
LikeLike
Infonya sangat bermanfaat. jadi semakin tertarik untuk kuliah lagi di Thailand.
LikeLike
Terima kasih, monggo merasakan sentuhan pendidikan Thailand..
LikeLike
[…] Kuliah di Thailand” ini merupakan lanjutan dari tulisan saya sebelumnya tentang “5 Alasan Kuliah di Thailand” yang pernah saya posting beberapa waktu lalu. Seperti tulisan tentang alasan kuliah di Thailand, […]
LikeLike
[…] jawab – berdasarkan pengalaman saya studi di sana – dalam tulisan saya kali ini tentang “5 Alasan Kuliah di Thailand” semoga bisa memberikan jawaban. Selamat […]
LikeLike
Hi saya pelajar dari malaysia yang berkeinginan untuk mengadakan lawatan ke chulalongkorn. tapi saya ada beberapa masalah dari sudut ingin berhubung dengan pelajar di universiti itu. Jadi bisa kamu bantu saya?
LikeLike
Salam kenal Ainin, maaf baru sempat balas. Silakan kalau ada yang bisa saya bantu bisa email ke heriakhmadi@gmail.com. Semoga lawatannya belum berakhir…hehe…sekali lagi maaf
LikeLike
Bagaimana dengan kehidupan muslim di chulalongkorn university?
LikeLike
Di Chula beberapa mahasiswa muslim tergabung dalam Muslim Club Chulalongkorn University. Sewaktu sy kuliah ada sekitar 250an mahasiswa muslim, kebanyakan dari Thailand selatan (Pattanai dan sekitarnya), selebihnya dari international student seperti Indonesia, Sudan, Nigeria dan lainnya. Secara umum mahasiswa muslim diberikan kebebasan dan fasilitas (meski belum ideal) untuk beribadan dan beraktifitas.
LikeLike
saya sangat tertarik kuliah di thailand tapi masih bingung bagaimana cara memulai untuk bisa mendapat scholarship dsana. saya prnah ikut program exchange di thailand dan saya lgsg tertarik utk study master dsna saat ini saya masih mahasiswa s1 di salah satu stikes di yogyakarta. mohon pencerahan nya atau mungkin ada saran² tertentu yg bisa saya lakukan. terimakasih
LikeLike
Saya senang dan mendukung jika ada yang ingin maju dan sekolah (lagi), terutama di luar negari. Silakan Aya email saya nanti bisa diskusi via WA/LINE atau lainnya. Email saya di; heriakhmadi@umy.ac.id
LikeLike
hi.. kak mau tanya untuk pengajuan beasiswa kuliah di thailand itu memang kita harus diterima di universitasnya dulu ya kak? soalnya saya baca di beberapa artikel, terutama beasiswa dari mahidol university salah satu persyaratannya telah diterima di mahidol university.. kalau semisal belum diterima nggak bisa ya kak? atau hanya mahidol saja, universitas yang lain tidak?
terimakasiiihh kak 🙂
LikeLike
Dear Laras, setahu saya memang seperti itu. Umumnya satu paket, begitu diterima oleh jurusan/prodi maka otomatis diterima beasiswanya. Jadi pendaftaran beasiswa itu melalui jurusan. Pengalaman sy dulu juga seperti itu.
LikeLike
Ka saya mau tanya tanya soal kuliah di chulalangkorn boleh minta kontak bbm/wa atau apa aja?
LikeLike
Boleh Tasya, silakan email ke saya ya di heriakhmadi@umy.ac.id
LikeLike
[…] di Amerika, Jepang, Singapura ataupun negara-negara Eropa. Mungkin kalian perlu membaca artikel “5 Alasan Studi Lanjut di Thailand” atau “Keuntungan Belajar di Thailand” agar lebih tahu kalau banyak Universitas di Thailand […]
LikeLike
Hi ka. saya mau nanya, kalo untuk program pascasarjana psikologi di thailan ada gak ? Kalo ada boleh minta refrensi di universitas nya gak ?
Makasih sebelumnya 🙂
LikeLike
Mey, sorry late response. Program pasca sarjana psikologi di Thailand ada banyak. Sy rekom di Mahidol atau Chula. Mahidol terkenal untuk kajian ilmu-ilmu kesehatan. Kalau Chula di ilmu2 sosial. Tinggal konsentrasinya di psikologi tentang apa.
LikeLike
Kalo untuk proses belajar S2 di Thailand bagaimana kak? Mungkin bisa sharing ke kita. Terima kasih kak 🙂
LikeLike
wah…itu ceritanya panjang Maya, insyaAllah nanti sy buat tulisan tersendiri ya…makasih idenyaa…:)
LikeLike
[…] jawab – berdasarkan pengalaman saya studi di sana – dalam tulisan saya kali ini tentang “5 Alasan Kuliah di Thailand” semoga bisa memberikan jawaban. Selamat […]
LikeLike
Jadi pengen kuliah di Thailand
LikeLike
Monggo dilanjutkan dg rencana studi mas Zainal Hasan, insyaAllah kalau berkeinginan bisa dikabulkan rencana studi di Thailand
LikeLike
[…] Beasiswa Kuliah di Thailand” ini merupakan lanjutan dari tulisan saya sebelumnya tentang “5 Alasan Kuliah di Thailand yang pernah saya posting beberapa waktu lalu. Seperti tulisan tentang alasan kuliah di Thailand, […]
LikeLike
[…] Beasiswa Favorit Mahasiswa Indonesia di Thailand” ini adalah bagian dari serial tulisan “Kuliah di Thailand” yang sudah saya tulis sebelumnya. Saya tulis khusus mengenai ASEAN Scholarship (AS) karena ini […]
LikeLike
I see you don’t monetize your blog, don’t waste your traffic,
you can earn additional bucks every month because you’ve got high quality content.
If you want to know how to make extra $$$, search for:
Ercannou’s essential adsense alternative
LikeLike
[…] Beasiswa Favorit Mahasiswa Indonesia di Thailand” ini adalah bagian dari serial tulisan “Kuliah di Thailand” yang sudah saya tulis sebelumnya. Saya tulis khusus mengenai ASEAN Scholarship (AS) karena ini […]
LikeLike
[…] Beasiswa Kuliah di Thailand” ini merupakan lanjutan dari tulisan saya sebelumnya tentang “5 Alasan Kuliah di Thailand” yang pernah saya posting beberapa waktu lalu. Seperti tulisan tentang alasan kuliah di Thailand, […]
LikeLike
[…] jawab – berdasarkan pengalaman saya studi di sana – dalam tulisan saya kali ini tentang “5 Alasan Kuliah di Thailand” semoga bisa memberikan jawaban. Selamat […]
LikeLike
Pak, bapak kuliah di thailand tahun berapaan terus waktu kuliah di sana bapak ikut kursus bahasa thailand dulu atau gimana? Orang di sana ramah2 ga pak?
LikeLike
Pagi mba Desy, sy di Thailand dr 2013-2015. Pernah ikut kursus bahasa Thai di KBRI yg dilakukan oleh PPI Thailand/PERMITHA dg instruktur orang Thai. Tp memang hanya sekedar bahasa Thai survival.
Kalau orang Thai seperti orang Jogja, ramah2 umumnya. Mereka punya keyakinan KARMA jadi siapa baik akan dapat kebaikan demikian sebaliknya.
LikeLike
[…] kalau mempunyai rencana kuliah di Thailand. Setelah membaca artikel saya sebelumnya mengenai “5 Alasan Kuliah di Thailand”, banyak yang menanyakan ke saya tentang hal ini. Mereka (penanya) umumnya masih duduk dibangku […]
LikeLike
[…] semakin memperjelas apa yang pernah saya sampaikan sekitar 3 tahun lalu dalam tulisan saya tentang “5 Alasan Kuliah di Thailand” yaitu mengenai politik beasiswa ala Thailand. Lebih detail silakan kembali baca artikel saya […]
LikeLike
Assalamualaikum mas heri
saya mau tanya tanya soal kuliah di chulalangkorn boleh minta kontak bbm/wa atau apa aja?
LikeLike
Silakan Mas, tolong email ke heriakhmadi@gmail.com ya
LikeLike
wah makasih banyak infonya kak. tapi ngomong-ngomong aku baru lulus sma. kira2 kalo ke thailand ambil s-1 itu gimana ya? apakah aku bakal kerepotan atau gmn gitu? ohiya aku dulunya pernah sekolah asrama, jauh dari rumah pulang setaun 2 kali doang. apa pengalaman itu bermanfaat buat s1 di thailand? aku pengin ambil fisipol di chula:) makasih kak
LikeLike
sy kira bagus kalau sudah pengalaman sekolah jauh dr rumah…artinya cultural shock yg biasanya dialami mahasiswa yg kuliah di luar negeri bisa dikurangi…kalau ambil S1 bisa sj, di Chula juga ada S1 program internasional
LikeLike
makasii banyak infonya kak bermanfaat bangett. Aku dari smp udah mau banget bisa kuliah di chula, aku masi sma kak kelas 10, kalo mau s1 disana gimana kak? di chula itu apa ada bea yg fully funded?
LikeLike
wah bagus mas Aka kalau sudah merencanakan dari sekarang untuk kuliah di Chula….kalau untuk S1 yg full funded untuk foreign student sy belum pernah denger, yg ada fully funded S1 tp exchange program satu semester…itu ditanggung semua oleh Chula
LikeLike